Ikan Sebelah Laut atau juga dikenali sebagai ikan sisa Nabi, nama saintifiknya Pseudorhombus spp. / Achiroides spp. adalah tergolong dalam ikan air masin dan tawar yang terdapat di negara-negara ASEAN termasuk di INDONESIA dan MALAYSIA
Ikan sebelah atau ikan sisa nabi ini menurut sejarah telah dimakan oleh Nabi Sulaiman a.s. tetapi oleh kerana baginda tidak sempat menghabiskannya, baginda telah melepaskan sebelah lagi ke dalam laut dan dengan kehendak Allah ikan itu hidup semula dan berenang kembali kelautan dengan keadaan ikan tersebut yang hanya tinggal sebelah dengan satu mata sahaja dan bukti kewujudannya kekal sehingga kehari ini untuk menjadi iktibar bagi mereka yang masih ragu-ragu dengan kebenaran Islam...
..Wallahualam..
Nabi Sulaiman dan ikan laut
Tidak ada seorang manusia maupun makhluk
apapun yang dapat menggantikan Allah swt untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidup dan rizki manusia, terlebih lagi bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya.
Dikisahkan bahwa Nabi
Sulaiman AS ketika urusan dunia telah dilapangkan kepadanya
seluas-luasnya dan ia mengatur manusia, bangsa jin, hewan buas,
burung-burung, bahkan ia pun telah mengatur seluruh angin, lagi pula ia
berkepribadian mulia, lalu ia pun memohon izin kepada Allah swt untuk memberi rizki seluruh makhluk yang biasa memperoleh rizki dari Allah swt, dalam jangka waktu setahun penuh.
Kemudian dijawablah permohonan izin Nabi
Sulaiman AS tersebut oleh Allah swt, Allah swt kemudian berfirman
kepadanya: “Sungguh, engkau tidak akan mampu”. Sahut Nabi Sulaiman AS:
“Ya Allah, izinkanlah bagiku barang sehari saja”. Maka, akhirnya
diluluskanlah permohonan Nabi Sulaiman tersebut oleh Allah swt untuk
jangka waktu sehari.
Alkisah,
setelah Allah swt menurunkan izin secara resmi kepada Nabi Sulaiman AS,
mulailah Nabi Sulaiman AS menugasi seluruh bawahannya, baik dari umat
manusia maupun bangsa jin, agar mereka mendatangkan seluruh makhluk yang
menetap di atas bumi. Dan Nabi Sulaiman AS pun menugasi para juru masak
agar secara aktif memasak dan mendatangkan apa saja yangdiperlukan,
mereka aktif memasak selamaempat puluh hari. Setelah
itu, masakan dijaga baik-baik, anak-anak kecilpun tidak diizinkan untuk
mendekatinya agar tidak merusak keadaan makanan. Kemudain Nabi Sulaiman
memerintahkan agar seluruh makanan dibariskan/diatur di padang luas.
Setelah seluruh makanan tersebut diatur, ternyata panjangnya setara
dengan jarak satu bulan perjalanan, dan lebarnya diperkirakan sama dengan panjangnya.
Setelah NAbi Sulaiman AS dan seluruh
pengikutnya selesai melakukan persiapan, kemudian Allah swt memberi
wahyu kepadanya, Allah swt berseru kepada Nabi Sulaiman AS: “Hai
Sulaiman, makhluk manakah yang akan memulai?” Nabi Sulaiman AS menjawab:
“Mereka yang menetap di darat dan di laut”. Maka Allah swt mengerahkan
ikan-ikan laut golongan besar jenis ikan kakap, Hiu dan lain-lain agar
memenuhi panggilan Nabi Sulaiman AS.
Mereka pun mengangkat kepalanya dan
menyantap hidangan yang ada, sahut mereka: “Hai Sulaiman, pada hari ini
Allah swt telah menjadikan rizkiku pada tanganmu”. Kemudian Nabi
Sulaiman AS berseru: “Silahkan mengambil makanan yang ada”. Maka golongan ikan besar pun
mulai bersantap, dan belum ada sejenak saja semua makanan telah habis
ditelan mereka, bahkan mereka pun berseru kepada Nabi Sulaiman AS: “Hai
Sulaiman, kenyangkanlah perutku, kini aku masih merasa lapar”. Jawab
Nabi Sulaiman AS: “Belum kenyangkah kamu?” Sahutnya: “Hingga saat ini
aku masih belum terasa kenyang”. Dan seketika itu pula, Nabi Sulaiman AS
pun tersungkur bersujud kepada Allah swt, sahutnya: “Maha suci Allah
swt yang telah menjamin rizki setiap makhluk-Nya ” (Badi’ul Asrar)
Dikutip dari Kitab Durratun Nashihin
Dikutip dari Kitab Durratun Nashihin
Tanggapan :
* Allah pasti mencukupi rezeki seluruh makhluq, dg jumlah yg tak bisa dihitung hanya Dia yg tahu.
“Sesungguhnya Allah, Dia-lah Maha Pemberi rizki, Yang Memiliki Kekuatan lagi sangat Kokoh.” (QS. 51: 58).
* Bahkan manusia paling kaya pun tak dapat mrncukupi rizki 1 macam ikan saja.
Padahal makanan tersebut jumlahnya amat banyak, 40 hari perjalanan..
Nabi Sulaiman as dilimpahi kekayaan yang belum pernah ada sebelumnya. “.. anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi (QS Shaad: 35)
* Seharusnya kita yakin atas jaminan rezeki dari Allah, karena tidak ada yg dapat memberi rizki selain Dia.
* Allah pasti mencukupi rezeki seluruh makhluq, dg jumlah yg tak bisa dihitung hanya Dia yg tahu.
“Sesungguhnya Allah, Dia-lah Maha Pemberi rizki, Yang Memiliki Kekuatan lagi sangat Kokoh.” (QS. 51: 58).
* Bahkan manusia paling kaya pun tak dapat mrncukupi rizki 1 macam ikan saja.
Padahal makanan tersebut jumlahnya amat banyak, 40 hari perjalanan..
Nabi Sulaiman as dilimpahi kekayaan yang belum pernah ada sebelumnya. “.. anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi (QS Shaad: 35)
* Seharusnya kita yakin atas jaminan rezeki dari Allah, karena tidak ada yg dapat memberi rizki selain Dia.
فِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ@فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ إِنَّهُ لَحَقٌّ مِثْلَ مَا أَنَّكُمْ تَنْطِقُونَ
“Dan
di langit ada (sebab-sebab) rizki kamu, juga apa saja yang telah
dijanjikan kepada kalian. Maka, demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya
yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan
yang kamu ucapkan.” (Q.s. Adh-Dhâriyât; 22-23).
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي اْلأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ رِزْقُهَا
“Dan tidak ada satupun hewan melata di muka bumi ini, kecuali rizkinya telah ditetapkan oleh Allah.” (Q.s. Hûd: 6).
* Teladan dari nabi sulaiman adalah beliau kaya tetapi tak membutnya lalai dan lupa bersyukur.
Setiapkali nabi Sulaiman as melihat kenikmatan-kenikmatan material dan spiritual yang dianugerahkan oleh Allah swt kepada beliau as dan sebelumnya kepada ayahanda beliau, nabi Daud as, beliau berkata: “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya).”QS. An-Naml: 40.
Setiapkali nabi Sulaiman as melihat kenikmatan-kenikmatan material dan spiritual yang dianugerahkan oleh Allah swt kepada beliau as dan sebelumnya kepada ayahanda beliau, nabi Daud as, beliau berkata: “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya).”QS. An-Naml: 40.
Semoga apa yg kita punya tak lupa selalu kita syukuri..
No comments:
Post a Comment