Hosting Unlimited Indonesia
Showing posts with label Dajjal. Show all posts
Showing posts with label Dajjal. Show all posts

KISAH DAJJAL LENGKAP


Ayah dan ibunya berketurunan Turki dan Mesir. Mereka berasal dari sebuah kampung kecil bernama Rablah. kedua orangtuanya adalah kakak beradik seibu sebapa. Mereka berhubungan badan tanpa ikatan perkawinan dan ketika orang kampung mengetahuinya, mereka bersepakat mengusir mereka dari kampung tersebut. Kemudian mereka berpindah ke kampung pedalaman bernama Samiri di negeri Mesir.

Pekerjaan ayahnya menjaga dan membersihkan kandang ternak juga membelah kayu. Setelah beberapa waktu tinggal didalam rumah tumpangan milik seorang peladang, maka mereka berkeinginan untuk mendapatkan anak. Setelah berusaha dengan berbagai upaya isterinya itu tidak juga mengandung maka Isterinya bermunajat memohon supaya diberi petunjuk. Maka satu ketika bermimpilah sang isteri bertemu dengan seorang pendeta kaum mereka (Izazil telah menyerupai dan menjelma sebagai pendeta itu).

 si istri disuruh memohon pertolongan di sebuah kuil jauh di ujung kampung itu. Sang Isteri menceritakan mimpinya itu pada suaminya dan keesokannya mereka berdua mencari kuil itu. Akhirnya mereka menemukan kuil yang kecil diujung kampung itu sama seperti mimpi isterinya yang didalamnya terdapat sebuah patung anak lembu. Mereka berdua pun membersihkan kuil itu dan melakukan upacara pemujaan dan memohon pertolongan dewa patung anak lembu itu. Setelah beberapa kali memohon tetapi tidak ada hasilnya.

 Maka mereka pun berhenti dari memohon. Tidak beberapa lama isterinya bermimpi lagi supaya melakukan persetubuhan sewaktu dia datang bulan (haid) di dalam kuil dan dihadapan patung anak lembu itu.
Maka ia pun menceritakan mimpinya itu kepada suaminya dan ketika saat itu tiba mereka pun melakukan seperti yang disuruh didalam mimpi isterinya itu  ( Nama Izazil/Azazil dapat kita temukan dalam beberapa kitab tafsir, diantaranya dalam kitab Tafsir Ibnu Katsier, (Mujallad I-1/76 – 77), Tafsir Al- Khozin – Tafsir Al- Baghowi (I-1/48). Nama ini juga ada dalam legenda Yahudi dan digambarkan sebagai SETAN berbadan domba jantan, Izazil sebenarnya merupakan golongan malaikat ketika belum membangkang perintah ALLAH. Ketika Allah menciptakan Adam A.S sebagai calon kholifah di bumi dan memerintahkan seluruh malaikat untuk SUJUD HORMAT (bukan sujud menyembah) kepada Adam yang telah diberikan beberapa kelebihan ilmu, maka seluruh malaikat pun bersujud, menghormat Adam, kecuali Izazil. Dia menolak karena Adam hanyalah makhluq yang diciptakan dari tanah, sedang dia diciptakan dari api.  Maka sejak pembangkangan dan kesombongannya itu runtuhlah kemuliaan dan ketinggian namanya (Ibrani: Aza = Izzah = mulia, El = Eli= Allah ==>Azazil = makhluk yang dimuliakan Allah).

Wujudnya pun berubah buruk menakutkan dan panggilannya diganti oleh Allah menjadi IBLIS laknatullah, dari kalimat BALASA yang artinya adalah “terputus dari rahmat Allah”).

Tidak lama setelah itu si isteri mengandung tetapi kandungannya itu sangat besar dan lama yaitu 13 bulan. Ketika isterinya sedang mengandung ayahnya meninggal dunia. Tinggallah sang isteri seorang diri. Ketika berita tentang mereka diketahui oleh pemilik ladang. Ia terpaksa mengusir keluar ibu yang sedang mengandung itu kerana takut dengan orang kampung yang sedang mencari mereka. Mereka dicari untuk dibunuh kerana sejak kelahiran dajjal desa tersebut menderita kemarau yang panjang mereka beranggapan keluarga ini yang menyebabkan datangnya musibah di kampung mereka. Itulah sebabnya orang-orang kampung sentiasa mencari keluarga ini. Ibunya pun pergi ke kuil kecil untuk melahirkan anaknya disitu.

 Setelah melahirkan anaknya ia pun meninggal dunia dengan keadaan mengeluarkan darah yang banyak dari kandungannya yang sangat besar,  itulah sebabnya wanita itu meninggal dunia sesaat setelah melahirkan. Bayi ini cacat sebagian angota tubuhnya, kulitnya bersisik seperti ular, berkepala besar, Buta mata kirinya dan  mata kanannya tertonjol keluar Jadi kedua-dua matanya adalah cacat. Tertulis didahinya tulisan “Kafir (Kaf-Fa-Ra)” ,dajjal itu julukan dari Samiri seorang Yahudi yang lahir dimasa Nabi Musa. Dia adalah anak yang lahir dari persetubuhan suami istri sedangkan istri tersebut sedang haid, maka dengan mudah iblis ikut dalam pergumulan itu. Jadilah dia manusia setengah iblis yang hidupnya kekal sampai kiamat nanti. Dia terlahir cacat, dengan hanya satu mata yang dapat melihat.


Setelah beberapa tahun maka tempat persembunyaian Dajjal akhirnya diketahui oleh orang kampung. Mereka bersepakat untuk membakar kuil itu. Padasaat peristiwa itu terjadi dajjal dibawa oleh pendeta kuil itu untuk dihanyutkan kelaut ketika dilaut inilah ALLAH  memerintahkan malaikat Jibril untuk menyelamatkan Dajjal dan diletakkan di benua Antartik di dalam sebuah gua,  Samiri diselamatkan oleh Jibril dan dibawa ke sebuah pulau kecil yang indah dan dijaga oleh seekor binatang yang bisa berbicara bahasa manusia. Jibril menyuruh binatang itu menjaga si anak kecil, memberinya makan, dan jika anak itu bangun agar memberitahukan asal-usul si anak dan mengajarkan prinsip2 kehidupan. Samiri dirawat oleh binatang itu dengan penuh kasih sayang dan Jibril sesekali datang menengok anak itu, hingga pada suatu saat di usianya yang ke-7 dia bangun dari tidurnya. Dia keluar dari gua tempatnya berteduh, berlari keluar dan bertemu dengan binatang yang mengasuhnya. Pertama dia takut, tapi kemudian binatang itu mengajaknya bicara, “Engkau adalah anak kecil yang diselamatkan oleh malaikat Allah, Jibril. Ketahuilah tentang asal-usulmu……. (cerita ttg sejarah asal-usul si anak). Jibril menyuruhku untuk memberitahumu bahwa engkau adalah anak yang disayangi oleh Allah dan diberi kehendak bebas untuk memilih jalanmu. Jika engkau mengikuti jalan Jibril dan para nabi maka engkau akan menjadi orang yang mulia, raja yang hebat di muka bumi ini. Jika engkau mengikuti jalan Iblis maka engkau akan menjadi pendurhaka yang akan dikutuk oleh makhluk seisi bumi karena engkau akan berbuat kerusakan yang sangat besar dan jahat tiada tara.” Samiri kecil membalas, “Apa buktinya bahwa kau, hai binatang, berbicara benar?” Maka, oleh binatang itu Samiri diajak ke suatu tempat di pulau itu dan menunjukkan lempeng-lempeng bertulisan tangan Jibril, “Ini ditulis sendiri oleh malaikat yang mulia, Jibril, dan merupakan pedoman hidup untukmu. Janganlah kau melenceng dari pedoman-pedoman ini atau kau akan menjadi manusia durhaka.” Lempeng-lempeng itu bertuliskan di antaranya “Allah adalah Maha Pencipta, Raja Alam Semesta; Sembahlah hanya Allah dan jangan mempersekutukan-Nya.” Di sisi lempeng itu ada segumpal zat/materi yang merupakan sisa alat tulis Jibril yang dibawa dari surga. Samiri kecil memegang zat itu dengan tangannya, dipermainkannya dan ia menemukan bahwa zat itu sangat ajaib karena bisa menghidupkan kembali untuk sejenak, hewan yang sudah mati ( Zat inilah yang kelak digunakan Dajjal  sehingga bisa menghidupkan mahluk yang sudah mati  ).

Binatang pengasuhnya mengajarkan kepada Samiri cara-cara ritual menyembah Allah dan menyuruhnya agar rutin melaksanakan. Namun, anak itu enggan dan selalu membangkang hingga usianya dewasa. Dia sangat tertarik pada kehidupan di pulau itu, dipelajarinya semua aspek ilmiah, dan dengan kecerdasannya yg luar biasa dia mampu menguasainya dengan bantuan penjelasan dari pengasuhnya.

Sewaktu didalam tidurnya, Malaikat Jibril as telah pula mengajarkan ilmu-ilmu hikmah kepadanya tanpa mengetahui bahawa Dajjal juga dipelihara oleh Izazil. Ini adalah permintaan Izazil kehadrat Allah swt yang juga dimakbulkanNya. Dikala itu Izazil juga telah menjelma menjadi ular besar dan memberinya makanan dan air minuman yang dimasukkan kedalam mulutnya. Binatang pendampingnya sangat sabar, selalu menyuruh Samiri untuk beribadah kepada Allah, hingga Samiri yang lelah diceramahi membalas, “Siapa Allah itu, kenapa aku tidak pernah melihat-Nya. Bahkan aku tidak pernah bertemu Jibril yang sering kau bicarakan itu, jangan-jangan semua yang kau bicarakan itu hanya dustamu agar aku tunduk kepadamu. Dengar ya, aku lebih hebat darimu dan Allah yang kau sebut-sebut itu.” Binatang itu ketakutan setengah mati mendengar makian Samiri, katanya, “Aku adalah ciptaan Allah dan aku hanya taat kepada-Nya. Engkau telah mengatakan hal yang mengguncang langit, maka dengarlah bagimu ada dua janji. Kesempatan pertama adalah sekarang. Jika engkau menyatakan tunduk kepada Allah maka perkataanmu akan diampuni, jika engkau tidak mau maka tinggalkanlah pulau ini untuk melihat kehidupan di luar sana agar kau menyadari keesaan Allah. Nanti engkau akan kembali ke sini dan jika pada saat itu engkau masih membangkang maka janji kedua akan berlaku, yaitu engkau tidak akan pernah lagi dapat kembali ke pulau ini dan akan menjadi makhluk paling jahat di muka bumi ini hingga akhir zaman.”

Samiri pergi, membuat perahu dan di tengah laut berpindah ke kapal lain dengan mengarang cerita bahwa ia korban kapal yang karam. Ia pergi menjenguk dunia luar, belajar setiap hal yang membuatnya tertarik, menyelidiki kisah-kisah tentang sejarah dirinya, menggali harta karun dunia berupa ilmu dan materi. Hingga ia menjadi orang yang sangat kaya, sangat pandai, dan yang membuatnya takjub adalah fisiknya yang tidak bertambah tua. Negeri pertama yang disinggahi Samiri pada usianya yang ke-20 adalah Yaman, 4000 km jaraknya dari pulau itu. Di sana ia belajar berbagai hal baru setiap hari dan dapat memahami makna kehidupan dan makhluk hidup dengan sangat cepat seolah-olah ia memiliki kecerdasan dan kemampuan seratus kali lipat manusia lainnya. Setiap orang yang mengenalnya merasa kagum pada kekuatan, kemampuannya yang besar, dan keajaiban dalam kecepatannya berpikir.

Setelah beberapa lama ia mulai berpikir untuk kembali ke negeri nenek moyangnya di Palestina. Tetapi sebelumnya ia merasa rindu untuk kembali ke pulau tempatnya hidup di masa kecil. Dengan mengendarai kapal besar dan ditemani sejumlah pelayan ia berangkat. Di tengah laut kapal besar itu berhenti, dan Samiri melanjutkan perjalanan sendiri dengan kapal kecil. Di pulau binatang besar itu hanya memandangi kelakuan Samiri, tidak mengajaknya bicara sama sekali. Di pulau, hal pertama yang teringat oleh Samiri untuk dibawa adalah materi ajaib peninggalan Jibril. Selain itu ia membawa juga sepotong batu kecil berwarna-warni yang dipotongnya dari batu panel tempat Jibril menuliskan wasiat-wasiatnya untuk Samiri.

Setelah itu dia melanjutkan petualangannya hingga ke palestina, Sampai di Palestina usianya sudah mencapai 100 tahun, tapi ia tidak merasa lemah, tua, ataupun pikun. Seolah-olah waktu telah berhenti pada masa mudanya. Tanpa ragu ia merasa dirinya pantas untuk menjadi tuhan, karena ia tahu dirinya lebih cerdas dari setiap manusia, bahkan baginya ruhnya adalah ruh dewa, buktinya hanya dia yang diajak bicara oleh binatang luar biasa yang menjadi pengasuhnya. Ia sadar semua makhluk takut kepadanya, karena kekuatannya yang luar biasa. Bukankah menurut binatang itu, Jibril, malaikat paling agung, adalah pembimbingnya sehingga ia seolah-olah tahu apa yang harus dilakukan dalam melakukan sesuatu yang tidak diketahuinya
Di zaman Nabi Musa samiri pernah menjadi pembantu nya. nabi musa telah mengetahui tentang dajjal dari malaikat Jibril as. Nabi Musa as telah menerimanya bekerja menjaga kuda dan membersihkan kandang kuda Nabi. Tetapi Dajjal bukan bekerja saja, dia selalu mengintip perbualan Nabi Musa dengan Nabi Harun juga perbincangan Nabi bersama Jibril as. Ia selalu mengikuti dari belakang Kuda Nabi dan apabila disuatu ketika Jibril as mendatangi Nabi Musa saat berkuda, kesempatan itu diambilnya untuk mengambil pasir tempat pijak kaki kuda Malikat Jibril as dan disimpannya. Ia juga selalu memerhatikan tingkah laku para pengikut Nabi Musa as.

Ketika Nabi Musa as pergi bermunajat selama 40 hari di Bukit Tursinar, peluang ini diambil oleh Dajjal as Samiri melakukan Tipudayanya. Dia telah berkata pada kaum Nabi Musa as yaitu Bani Israil supaya mengumpulkan semua emas yang mereka punya untuk menunjukkan kepada “Tuhan” Nabi Musa as. Setelah mereka mengumpulkan emas itu maka diberikan kepada Dajjal. Emas itu telah ditempa menjadi patung anak lembu yang dimasukkan pasir bekas tempat pijakan kaki kuda Jibril as yang disimpannya dulu. Patung itu diletakkan di hadapan masyarakat bani Israil dan kemudian dengan mentera yang diajar oleh Izazil. Tiba-tiba patung anak lembu itu bebicara mengaku dialah “tuhan” Nabi Musa as. Kaum Bani Israil yang selama ini mencari-cari Tuhan Nabi Musa telah berpaling dan menyembah patung anak lembu emas itu. Sekembalinya Nabi Musa dari Munajatnya, beliau  sungguh marah akan perbuatan Samiri, beliau juga memarahi Nabi Harun yang tidak dapat mencegah keadaan itu. Maka Nabi Musa as memohon petunjuk pada Allah swt.

Ketika nabi Musa Sadar bahwa ia berhadapan dengan manusia yang akan menjadi dajjal di akhir zaman, maka Musa hanya menyuruhnya pergi dengan bebas, tanpa menghukumnya. Setelah diusir Nabi Musa, Samiri mengembara sendirian menjauhi wilayah kekuasaan Musa as. Ia mengembara ke berbagai negeri, belajar bahasa2 dan tulisan setiap masyarakat, mengumpulkan ilmu pengetahuan kuno yang kini dianggap punah. Ia mengarungi zaman kebesaran Daud, Sulaiman, hingga sampailah ia ke zaman Nabi Isa as. Fisiknya tetap seperti laki-laki berusia 30 tahun, ia selamanya muda meski telah berumur ribuan tahun.

Di zaman nabi Isa, Samiri mendengar kabar tentang Isa as, yang dikatakan sebagai keturunan Daud as, yang menyelamatkan bangsa Yahudi dari pertikaian, kejahatan, dan kepunahan. Samiri ingin menguji apakah Isa as ini betul-betul nabi atau bukan, maka ia pergi menemui Isa as. Namun, ia tidak langsung bertemu muka dengan Isa, melainkan mengutus orang untuk bertanya kepada Isa, “Jika engkau benar-benar Nabi, maka katakan padaku siapa yang berada di luar.” Isa diam sejenak dan kemudian berkata, “Wahai saudaraku, beritahukan kepada orang yang mengutusmu bahwa Allah yang Maha Perkasa menerima tobat dan mengampuni dosa2 seluruh hambaNya…… (disebutkan oleh Isa secara terperinci riwayat hidup Samiri). Samiri yang menerima kabar itu dari utusannya tidak menanggapi selain mengatakan, “Ia itu tukang sihir yang telah dirasuki setan-setan. Jika ia seorang nabi, maka ia tidak akan tahu siapa aku dan apa yang telah terjadi, sebab para nabi tidak memberitakan yang gaib. Hanya Allah yang mengetahui yang gaib.”

 Bukannya secara jantan menghadapi Isa, Samiri malah kabur mengembara ke negeri-negeri jauh, seperti Cina, India, Jepang. Isa as sendiri mengingatkan para pengikutnya agar berhati-hati terhadap seorang pembohong yang akan muncul di akhir zaman dengan mencuri nama dan gelarnya sebagai penyelamat bani Israil. Ia menjelajahi lautan, tanah-tanah tandus, padang pasir, dan daratan. Ia bergaul dengan berbagai kehidupan dan makhluk-makhluk hidup, mempelajari berbegai pengalaman tanpa batas. Ia tergila-gila dengan pemikiran untuk menguasai dunia, tapi sebelumnya ia merasa perlu kembali dulu ke pulaunya di Yaman untuk berpikir dan merencanakan jalannya dalam menguasai seluruh negeri dunia.
Setelah berkelana keberbagai tempat ahirnya Samiri pulang kembali ke pulau hijau di Yaman, tetapi begitu ia telah berlabuh dan berjalan menuju gua binatang raksasa berbulu tebal penguasa pulau itu merintangi jalannya. Binatang itu bersama dua puluh orang yang bertubuh tinggi melebihi pohon-pohon yang tinggi dan wajah mereka bersinar seperti matahari. Pada tangan mereka terdapat rantai besi berlapis baja yang tampak jelas bukan buatan dunia ini.



 Samiri menggigil ketakutan, ia bertanya, “Apa ini? Siapa mereka? Bagaimana mereka dapat sampai ke sini?” Binatang itu menjawab, “Wahai orang yang paling bodoh, engkau telah menyia-nyiakan dua kesempatan yang diberikan Allah kepadamu (kesempatannya untuk bertobat dalam pertemuan dengan Musa as. dan Isa as.), dan tidak tersisa bagimu kecuali janji terakhir.” Janji terakhir itu adalah seperti yang tertulis dalam pesan Jibril untuk Samiri: Tidak ada kitab bagimu kecuali apa yang dibawa kepadamu oleh seorang Nabi terakhir, Muhammad saw, yang datang menjelang akhir zaman. Jika engkau beriman dan meyakini apa yang kami imani, maka Allah akan memudahkanmu untuk mengimani penutup para nabi. Ia bernama Muhammad al Amin. Ia akan lahir sebagai nabi dan rasul di tengah-tengah kaum yang buta huruf. Ia berhijrah ke tempat yang banyak ditumbuhi pohon kurma, dan yang banyak mata air dan sumur tawarnya dengan tanah subur. Jika engkau mendustakan nabi yang mendahului Muhammad, maka Allah akan menutup hatimu dengan selubung hitam. Hatimu menjadi condong kepada kejelekan dan tidak dapat melihat cahaya. Akalmu hanya akan melihat dirimu sendiri saja seperti Iblis si terkutuk, dan engkaupun menjadi teman akrabnya.

Jika engkau tidak mempercayai eksistensi Allah, malaikat-Nya, serta rasul-Nya maka engkau akan dimasukkan ke dalam penjara seribu tahun lamanya. Engkau akan bebas ketika Muhammad saw telah wafat.”

Ketika siuman dari pingsannya, Samiri mendapati dirinya telah berada dalam gua, sementara binatang itu ada di depannya. Kedua tangan dan kakinya terbelenggu dengan rantai yang sangat panjang agar ia dapat bergerak, duduk, berdiri, berjalan, dan buang air ke belakang di tempat dekat sumur yang telah disiapkan binatang itu baginya.

Binatang itu sungguh-sungguh memperhatikan kebersihan dan mengurus badan Samiri. Samiri diliputi ketakutan yang tidak pernah dirasakannya, ia belum pernah melihat belenggu seperti ini bahkan dalam penjara Firaun dan kerajaan lainnya yang pernah dikunjunginya dalam pengembaraan.Binatang itu berkata, “Engkau adalah dajjal akhir zaman, raja kejahatan masa depan yang dikutuk oleh seluruh penghuni langit dan bumi.

 Engkau telah dianugerahi kekuatan dan kecerdasan oleh Allah, juga diberi kebebasan untuk memilih jalanmu, tetapi inilah yang telah kau pilih. Sekarang engkau berada pada zaman penutup para nabi, kekasih Allah, Muhammad saw. Ia telah lahir beberapa hari yang lalu ketika engkau berada di tengah lautan. Engkau berada di penghujung akhir zaman di bumi.

 Janji Allah telah datang masanya. Engkau tidak akan terlepas dari rantai yang membelenggumu kecuali setelah wafatnya Muhammad. Tanda keluarmu sebagai orang sombong di dunia adalah terputusnya pohon kurma Baisan, berkurangnya air danau Thabary, keringnya mata air Zughar, dan banyak terjadi gempa bumi dashyat sebelum keluarnya musuhmu yang akan memarahimu.”. Sambil berusaha melepaskan diri dari belenggu, Samiri berkata kepada binatang itu, “Bagaimana aku dapat meyakini bahwa perkataanmu itu benar? Mengapa engkau tidak mencabut sihirmu dan menjauhi setan-setanmu?  Sungguh aku ingin keluar untuk memerintah dunia. Dunia tidak ada rajanya kecuali aku, sedangkan engkau berusaha menghalangi hakku. Aku adalah manusia paling tua karena waktu tidak berpengaruh kepadaku. Seluruh dunia di sekitarku telah berubah, tetapi aku tidak pernah berubah, tidak tua dan tidak beruban. Segala sesuatu di sekitarku tunduk kepadaku. Aku adalah anak dewa.”. Binatang itu cuma menjawab, “Engkau bersabar atau tidak, janji Allah pasti benar. Engkau dilaknat, diusir, dan dilemparkan seperti Iblis terkutuk, yang telah diperingatkan kepadamu melalui tulisan-tulisan malaikat Jibril untukmu.”

Simiri/ Dajjal di kurung di dalam penjara yaitu di Lautan Qauzum . Sebagian riwayat ahli tafsir menyatakan bahawa lautan Qauzum itu terletak ditengah-tengah laut Merah di Mesir yaitu di bagian yang paling dalam. Tetapi itu dirasakan kurang tepat. Riwayat yang lain pula mengatakan itu terletak di Lautan Atlantik.

Mungkin ini lebih tepat kerana disitu juga Izazil membuat sebuah pintu Alam Jin seperti di Bermuda Triangel yang dapat menyedot apa saja yang melintas di permukaannya. Pintu Alam Jin ini merupakan sebuah Kerajaan Jin tempat untuk memenjara roh-roh manusia yang dapat mereka tanggkap dan mereka-mereka yang kafir, sesat dan orang Islam yang mengikut telunjuk mereka sewaktu hidupnya serta yang menjadi sahabat dan khadam mereka. Manusia-manusia ini apabila mereka mati semua roh-roh mereka akan dimasukkan disini dan tidak boleh keluar, menjadi hamba abdi mereka membuat senjata-senjata canggih untuk perang akhir zaman nanti.



Telah juga diriwayatkan bahwa Allah swt Memberikan kesempatan pada Dajjal di ahir jaman nanti untuk menyesatkan manusia. Dajjal akan keluar dan memulai ajarannya kepada umat ini selama empat puluh hari saja. Namun begitu, hari pertamanya adalah sama dengan setahun dan hari kedua sama dengan sebulan dan ketiga sama dengan satu minggu dan hari-hari selanjutnya sama seperti hari-hari biasa. Jadi keseluruhan waktu Dajjal membuat fitnah dan kerusakan itu adalah 14 bulan dan 14 hari

 Dalam Hadis riwayat Muslim disebutkan:
Kami bertanya: “Wahai Rasulullah! Berapa lamakah ia akan tinggal di muka bumi ini? Nabi Muhammad saw, menjawab: Ia akan tinggal selama empat puluh hari. Hari yang pertama seperti setahun dan hari berikutnya seperti sebulan dan hari ketiga seperti seminggu. Kemudian hari yang masih tinggal lagi (yaitu 37 hari) adalah sama seperti hari kamu yang biasa
Maka peluang itu dimanfaatkan sebaik-baiknya  dengan membuat huruhara kerusakan besar di muka bumi seperti terjadinya gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, taufan, puting beliung hingga menyebabkan banyak sekali jiwa yang melayang dan ditanggkap oleh bala tenteranya, diseret dan dimasukkan di dalam penjara mereka

Itulah kisah asal usul Dajjal bagi yang belum paham benar tentang Dajjal semoga posting ini membantu memahami Dajjal...
semoga bermanfaat...

Subscribe via email