Kaum Muslimin Tentu sangat Mengimani Adanya Yesus Karena dalam Rukun Iman Islam tidak sah iman seorang muslim jikalau ia tidak mengimani salah satu dari Hamba utusan Allah, bedanya dari kaum nasrani mereka Mungkhultuskan Bahwa Yesus adalah Tuhan Dan meyakini sebagai Juru selamat Umat Manusia dengan cara di korbankan dan menghapus dosa Umat manusia dengan darahnya,
Mungkin para pembaca sekalian yang muslimin maupun yang Nasrani Bisa Kita Ulas Bersama-Sama Jikalau benar Yesus adalah Tuhan Yang turun Untuk Menebus Dosa Umat Manusia Apakah Umat Terdahulu Dari Nabi Adam sampai Yahya (Atau Bahasa Ibrani John anak Zakaria) Itu telah tertebus dosa Akibat Dosa Keturunan Adam??? Apakah Umat Terdahulu Masuk Neraka Semua?? Termasuk Para Nabi Sebelum Nabi Isa Atau Yesus??? Lalu Pakah Fungsi Para Nabi Jikalau Seperti Itu??? Buat Apa mereka menyampaikan Risalah Allah Jikalau Nantinya Mereka Masuk Neraka Akibat Dosa Keturuna Adam.??? Dimana Kemaha Adilan Allah Jikalau Seperti Itu??? Jikalau Umat sekarang Punya Penebus Dosa Nabi Isa Atau Yesus apakah Umat Terdahulu Punya???? Pikirkan Dan Telaah Baik-baik
Untuk Di perjelas Mari Kita Ukur Dan Telaah Baik-baik Injil Yang saya Baca Dengan Al-Quran Terjemahan Yang saya Baca Apakah Yesus Itu Hanya Pembawa Risalah Allah Atau Tuhan Semesta Alam
Yesus suruh melakukan menurut kehendak Tuhannya.
“Bukan setiap orang yang
berseru kepadaku : Tuhan, Tuhan! Akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga,
melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di Sorga.” (Matius 7:21).
Yesus mengatakan bahwa “Yang masuk surga
adalah orang yang melakukan menurut kehendak Bapanya.” (Allah), bukan
hanya berseru kepadanya : Tuhan, Tuhan!. Jika Yesus itu Tuhan, niscaya
dia akan mengatakan bahwa “yang masuk ke dalam kerajaan surga yaitu
mereka yang melakukan menurut kehendakk!”
- Setiap yang menyuruh melakukan kehendak Tuhannya, pasti bukan Tuhan.
- Yesus menyuruhnya melakukan menurut kehendak Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan.
12. Yesus mengaku utusan Tuhan.
“Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut aku, ia menyambut Dia yang mengutus aku.” (Matius 10:40)
Ayat ini bermakna bahwa barangsiapa yang
menghormati Yesus, sama saja dia telah menghormati Tuhan yang
mengutusnya. Atau barang siapa yang mengikuti ajaran Yesus, sama saja
dia telah mengikuti ajaran yang telah mengutusnya yaitu Tuhan. Atau
barang siapa yang mempermuliakan Yesus, berarti sama saja dia telah
mempermuliakan yang mengutusnya yaitu Allah SWT. Ini membuktikan bahwa
Yesus bukan Tuhan, tapi hanya seorang utusan Tuhan.
- Setiap yang diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan!
- Yesus diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan, tapi utusan Tuhan.
Catatan :
Demikian juga ummat Islam yang
bershalawat kepada Nabi Muhammad saw, berarti mereka dalam rangka
menyambut yang mengutusnya, ialah Tuhannya Nabi Muhammad yaitu Allah
SWT. Pahalanya bukan semata-mata untuk Nabi Muhammad saw, tetapi kepada
mereka yang bershalawat kepadanya.
13. Yesus mengaku dia seorang Nabi.
“Barangsiapa menyambut
seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa
menyambut seorang benar sebagai orang yang benar, ia akan menerima upah
orang benar.” (Matius 10:41).
Yesus mengaku dia seorang yang benar dan seorang nabi, buka Tuhan!.
- Setiap yang mengaku seorang nabi, pasti bukan Tuhan!
- Yesus mengaku dia hanyalah seorang nabi, berarti Yesus bukan Tuhan!
Ayat tersebut bermakna, siapa yang
menganggap Yesus sebagai Nabi, dia akan menerima upah nabi. Dan siapa
yang menerima Yesus sebagai orang benar, maka dia akan menerima upah
orang benar. Keem-pat Injil, yaitu Matius 13:57, Markus 6:4, Lukas 13:33, dan Yohanes 4:44, semuanya mencatat pengakuan Yesus bahwa dia hanyalah seorang nabi, bukan Tuhan!
Al Qur’an juga menjelaskan bahwa Yesus (Nabi Isa as) hanyalah seorang nabi, sebagaimana ayat tersebut dibawah ini :
“(Isa) berkata, “Sesungguhnya aku
adalah hamba Allah. Allah memberiku kitab dan Dia menjadikan aku
seorang nabi.” (Qs 19 Maryam 30)
Catatan :
Umat Islam yang menyambut Nabi Muhammad
saw sebagai seorang nabi dan seorang benar, berarti mereka akan menerima
upah sebagai seorang Nabi dan seorang benar. Semua umat Islam
bershalawat kepada Nabi Muhammad, bukan mendoakannya agar beliau selamat
di akhirat, tapi yang bershalawat itulah yang akan menerima berupa
pahala sebagai orang yang benar dan berahklak. Dan perintah untuk
bershalawat, kepada Nabi Muhammad saw adalah perintah Allah, bukan
perintah Muhammad, sebagaimana firman-Nya.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat atas Nabi.[1229] Hai orang-orang yang beriman bersalawatlah kepadanya, dan berilah salam dengan sungguh-sungguh.”[1230] (Qs 33 Al Ahzaab 56).
Shalawat Allah kepada Nabi berarti
curahan rahmat-Nya. Shalawat malaikat kepada Nabi berarti permohonan
rahmat Allah kepadanya. Allah menyuruh orang-orang mukmin bershalawat
kepada Nabi adalah sebagai perwujudan rasa kecintaan dan cara yang
paling baik untuk memelihara hubungan dengan Nabi Muhammad. Sedangkan
untuk memelihara hubungan dengan sesame muslim dilakukan dengan saling
menyampaikan salam.
14. Yesus bersyukur kepada Tuhan.
“Pada waktu itu berkatalah
Yesus: “Aku bersyukur kepada-Mu, Baa, Tuhan langit dan bumi, karena
semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai,
tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.” (Matius 11:25).
Yesus sendiri mengaku dengan jujur dan polos bahwa dia juga mengucapkan syukur kepada Allah, yaitu Tuhan langit dan Bumi.
- Setiap yang bersyukur kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi, pasti bukan Tuhan!
- Yesus bersyukur kepada Tuhan langit dan bumi, berarti Yesus bukan Tuhan pencipta langit dan bumi!
Al Qur’an jelaskan bahwa pencipta langit dan bumi bukan Yesus (Isa as) melainkan Allah SWT.
“Segala puji bagi Allah yang
telah menciptakan langit dan bumi, dan menjadikan gelap dan terang,
kemudian orang-orang kafir menyamakan sesuatu dengan Tuhan mereka.” (Qs 6
Al An’aam 1).
15. Yesus mengusir setan dengan kuasa Roh Kudus
“Tetapi jika Aku mengusir setan dengan kuasa Roh Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang kepadamu.” (Matius 12:28)
Yesus mengaku bilaman ia mengusir setan,
itu dilakukan dengan bantuan kuasa Roh Allah, bukan dengan kuasanya
sendiri. Pengakuan Yesus dengan jujur dan polos tersebut, memberikan
suatu makna bahwa apa yang dia lakukan itu semua atas kuasa Roh Allah,
bukan atas kuasanya sendiri, sebab dia bukan Tuhan Yang Maha Kuasa. Dair
ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa :
- Setiap yang mengusir setan atas bantuan Roh Allah, pasti bukan Allah.
- Yesus mengusir setan atas bantuan Roh Allah, berarti Yesus bukan Allah.
- Setiap yang tidak punya kuasa mengusir setan, pasti bukan Tuhan.
- Yesus tidak punya kuasa mengusir setan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Untuk mengusir setan saja Yesus harus
minta bantuan dari Roh Allah. Ini menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan,
sebab terhadap setan saja dia tidak sanggup mengusirnya jika tidak
dibantu oleh Roh Allah.
16. Yesus berikan tanda tidak tepat
“Sebab seperti Yunus tinggal
di dalam perut ikan tiga hari tiga malam, demikian juga Anak Manusia
akan tinggal di dalam rahim bumi tiga hari tiga malam.” (Matius 12:40.
Waktu itu beberapa orang ahli Taurat dan
orang Farisi meminta sesuatu tanda dari Yesus, dan kepada mereka Yesus
berikan suatu tanda nabi Yunus tinggal dalam perut ikan 3 hari 3 malam.
Ternyata tanda-tanda yang diberikan Yesus tersebut tidak tepat.
Alasannya sebagai berikut :
- Nabi Yunus berada dalam perut ikan selama 3 hari 3 malam, sementara Yesus berada dalam perut bumi hanya 1 malam 3 hari.
- Nabi Yunus selama dalam perut ikan tetap dalam keadaan hidup, sementara Yesus dalam perut bumi dalam keadaan mati.
Kalau Yesus itu benar-benar adalah
Tuhan, tentu ramalannya akan tepat atau tidak akan meleset. Ternyata
ramalan atau tanda-tanda yang Yesus berikan kepada ahli Taurat dan orang
Farisi, tidak tepat atau meleset. Tentu saja ini cukup memberikan suatu
bukti bahwa dia bukan Tuhan.
- Setiap yang memberikan ramalan yang tidak tepat, pasti bukan Tuhan!
- Yesus meberikan ramalan atau tanda yang tidak tepat, berarti Yesus bukan Tuhan!
- Setiap yang mati dan tinggal ke dalam rahim bumi, pasti bukan Tuhan!
- Yesus mati dan tinggal dalam rahim bumi, berarti Yesus bukan Tuhan!
17. Yesus berdoa di atas bukit
“Dan setelah orang banyak itu
disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri.
Ketika hari sudah malam, Ia sendirian disitu.” (Matius 14:23).
Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa Yesus
naik ke bukit untuk berdoa seorang diri. Jika Yesus itu Tuhan, tentu
tidak perlu berdoa lagi kepada Tuhan. Jika masih ada Tuhan lain yang dia
sembah, berarti Tuhan itu lebih dari satu. Tuhan yang mana lagi yang
disembah oleh Yesus, jika ia sendiri adalah Tuhan???
- Setiap yang berdoa kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan!
- Yesus berdoa kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
18. Yesus diutus untuk Bani Israel
“Jawab Yesus :” aku diustus hanya kepada domba-domba yang hilang dari Umat Israel.” (Matius 15:24)
Pengakuan Yesus tersebut menunjukkan
bahwa dia hanya benar-benar di utus untuk kaum tertentu saja, yaitu Bani
Israel, bukan untuk seluruh kaum semesta. Jika Yesus itu Tuhan, pasti
ajarannya untuk seluruh manusia, seluruh alam semesta. Tetapi dalam ayat
tersebut Yesus katakana bahwa dia hanya diutus untuk kaumnya saja
yaitu Bani Israel.
- Setiap yang diutus Tuhan, pasti bukan Tuhan!
- Yesus diutus Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Al Qur`an juga menjelaskan bahwa Yesus
itu bukan Tuhan tapi hanya seorang utusan Tuhan bagi kaumnya saja, yaitu
Bani Israel. Perhatikan ayat Al Qur`an sebagai berikut :
“Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab, Hikmah, Taurat dan Injil.” (Qs Ali Imran 48)
“Dan (sebagai) Rasul kepada
Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang
kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu
aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku
meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku
menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang
berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah;
dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan
di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda
(kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman. “ (Qs Ali Imran 49)
“Dan (Isa) tidak lain
hanyalah seorang hamba yang telah Kami beri karunia (kenabian) atasnya
dan Kami menjadikan-nya sebagai teladan bagi Bani Israil.” [1363](Qs 43 Az Zuhkruf 59).
Ayat Alkitab dibawah ini yaitu Kisah Rasul 13:23, lebih memperjelas kebenaran Al Qur’an :
“Dan dari keturunannyalah,
sesuai dengan yang telah dijanjikan-Nya, Allah telah membangkitkan Juru
selamat bagi orang Israel, yaitu Yesus.” (Kisah Rasul 13:23)
19. Yesus datang dengan kemuliaan Bapanya / Tuhan
“Sebab Anak Manusia akan
datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada
waktu itu Ia akan membalas setiap oang menurut perbuatannya.” (Matius 16:27).
Yesus memberikan kesaksian bahwa dia
adalah Anak Manusia, karena dia dilahirkan dari rahim seorang manusia
bernama Maria. Yesus tahu dia punya seorang ibu, makanya dia katakana
bahwa dia adalah anaknya manusia. Tidak sekalipun Yesus memberikan
kesaksian bahwa dia adalah Allah itu sendiri. Buktinya Yesus dikatakan
bahwa di akhir zaman nanti dia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya
(Allah). Ini membuktikan bahwa dia itu bukan Tuhan!
- Setiap yang mengaku anak manusia pasti bukan Tuhan.
- Yesus mengaku sebagai anak manusia, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang datang dalam kemuliaan Tuhannya, pasti dia bukan Tuhan.
- Yesus datang dalam kemuliaan Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan!!
20. Yesus adalah Mesias
“Setelah Yesus tiba di daerah
Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya : “Kata orang,
siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka: “Ada yang mengatakan Yohanes
Pembabtis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan
Yeremia atau salah satu nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka :
“Tetapi apa katamu, siapa Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus: “Engkau
adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Kata Yesus kepadanya:
“Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang
menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.”
Dalam dialog antara Yesus dengan
murid-muridnya tersebut, tidak sekalipun Yesus mengaku diri sebagai
Tuhan. Keduabelas murid tersebut adalah orang yang paling dekat dengan
Yesus. Jika Yesus itu Tuhan, tentu mereka itulah yang pertama
mengetahui. Saat Yesus bertanya: “Siapakah aku ini?” tidak seorang pun
dari mereka yang mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan. Justru mereka
menjawab “Engkau adalah Mesias anak Allah yang hidup.” Jawaban mereka
dibenarkan oleh Yesus. Sebab kata Yesus, jawaban itu berasal dari
Bapa-Ku (Allah-Ku) yang di sorga.
Mesias berasal dari bahasa Ibrani
‘Masyiakh’ atau ‘Al-Masih’ atau ‘Kristus’ (bahasa Yunani) artinya “yang
diurapi Tuhan” atau “yang dipilih Tuhan”. Sedangkan yang dimaksud dengan
“Anak Allah” adalah “Hamba Allah”. Dalam teologi bangsa Israel, mereka
adalah anak-anak Allah (hamba-hamba Allah) sebagaimana ayat-ayat
Perjanjian Lama berikut ini :
“Maka engkau (Musa) harus
berkata kepada Firaun : Beginilah firman Tuhan : Israel ialah anak-Ku,
anak-Ku yang sulung; sebab iu Aku berfirman kepadamu: Biarkanlah anak-Ku
itu pergi, supaya ia beribadah kepada-Ku; tetapi jika engkau menolak
membiarkannya pergi, maka Aku akan membunuh anakmu, anakmu yang sulung.”
(Keluaran 4:22-23).
Yesus adalah keturunan Israel, sehingga dia mengakui sebagai anak Allah (hamba Allah).
Dari dialog tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Setiap Mesias (pilihan Tuhan), bukanlah Tuhan.
- Yesus mengaku sebagai Mesias (pilihan Tuhan)
- Berarti Yesus bukan Tuhan.
Kita juga dapat mengambil kesimpulan dari istilah “Anak Tuhan” berikut ini :
- Setiap anak Tuhan (hamba Tuhan) bukanlah Tuhan.
- Yesus mengaku sebagai anak Tuhan (hamba Tuhan)
- Berarti Yesus bukan Tuhan.
Nyawa Yesus sebagai tebusan
“Sama seperti Anak Manusia
datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan unuk
memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. “(Maitus 20:28)
Dalam ayat tersebut Yesus katakan bahwa
dia hanyalah anak manusia, karena dia terlahir dari rahim ibunya. Jika
Yesus itu Tuhan, tentu tidak mungkin hanya untuk menebus dosa-dosa
manusia, nyawa Tuhan sendiri yang dikorbankan. Timbul pertanyaan lain;
bagaimana dengan nasib orang-orang yang lahir dan mati sebelum
kedatangan Yesus sebagai penebus dosa manusia? Tuhan Maha Kuasa, tentu
Dia berhak untuk mengampuni dosa-dosa manusia tanpa harus mengorbankan
“Anak-Nya” sendiri. Jika Yesus itu Tuhan, tentu tidak mungkin Tuhan
mengorbankan nyawanya untuk manusia. Manusia-lah yang berkorban untuk
Tuhan, bukan Tuhan untuk manusia.
Tuhan, anaknya Daud?
“Dan ketika Yesus dan
murid-muridnya keluar dari Yerikho, orang yang berbondong-bondong
mengikuti Dia. Ada dua orang buta yang duduk di pinggir jalan mendengar,
bahwa Yesus lewat, lalu mereka berseru: “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah
kami!” Tetapi orang banyak itu menegor mereka supaya mereka diam. Namun
mereka makin keras berseru, katanya : “Tuhan, Anak Daud, kasihanilah
kami!” (Matius 20:29-31)
Sungguh aneh orang yang berteriak
memanggil Yesus dengan kata-kata:”Tuhan, anak Daud”. Jika mereka sudah
tahu bahwa Yesus adalah Tuhan, tentu tidak perlu lagi menambahkan dengan
kata-kata “Anak Daud”
Cukup mereka berteriak “Tuhan,
kasihanilah kami.” Sangat tidak masuk akal sehat jika Tuhan berasal dari
keturunan anak Daud. Tuhan itu tidak berasal dari keturunan Daud. Tuhan
itu tidak bersilsilah, tidak berawal dan tidak pula berakhir. Dari
bunyi ayat-ayat tersebut membuktikan bahwa Yesus bukan Tuhan karena dia
bersilsilah. Lagi pula yang mengatakan Yesus itu Tuhan, bukan dia
sendiri.
Yang mengatakan Yesus itu Tuhan adalah
orang-orang yang mempertuhankannya, padahal Yesus sendiri tidak pernah
menyatakan bahwa dirinya adalah Tuhan.
Yesus tidak tahu hari kiamat
Tetapi tentang hari dan saat
itu tidak seorangpun tahu , malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak
pun tidak, hanya Bapa sendiri.” (Matius 24:36)
Berbicara tentang kapan datangnya hari
kiamat, Yesus berterus terang bahwa tidak seorangpun yang tahu,
malaikat-malaikat di sorga pun tidak tahu, dan Yesus sendiri tiak tahu
kapan hari kiamat tiba, kecuali hanya Allah yang tahu. Jika Yesus itu
Tuhan, mestinya dia tahu kapan datangnya hari kiamat itu. Wajar jika ia
tidak tahu, sebab memang dia itu hanyalah seorang nabi atau Rasul, bukan
Tuhan
- Setiap yang tidak tahu tentang hari kiamat, pasti bukan Tuhan
- Yesus tidak tahu kapan datangnya hari kiamat, berarti Yesus bukan Tuhan.
- Setiap yang memanggil Bapa kepada Tuhannya, pasti bukan Tuhan.
- Yesus memanggil Bapa kepada Tuhannya, berarti Yesus bukan Tuhan
Yesus sujud dan berdoa
“Yesus maju sedikit, lalu
sujud dan berdo’a, kata-Nya : “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin,
biarlah cawan ini llau daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Ku
kehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.” (Matius 26:39).
Yesus sujud dan berdoa kepada Allah dan
memohon agar kehendak Allahnya yang terjadi, bukan menurut kehendaknya
sendiri. Ini membuktikan bahwa Yesus itu bukan Tuhan, bukan Allah, tapi
hanya sebagai manusia biasa. Tidak mungkin Tuhan harus sujud menyembah
kepada Tuhan. Tuhan yang mana lagi yang disujudi oleh Yesus jika dia
sendiri adalah Tuhan?
- Setiap yang sujud kepada Allah pasti bukan Allah.
- Yesus sujud kepada Allah, berarti Yesus bukan Allah.
- Setiap yang berdoa kepada Allah, berarti Yesus bukan Allah.
- Yesus berdoa kepada Allah, berarti Yesus bukan Allah.
- Setiap yang tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan.
- Yesus tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan.
Yesus diberi kuasa oleh Tuhan
“Yesus mendekati mereka dan berkata : “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan dibumi.” (Markus 28:18)
Jika Yesus telah diberi kuasa penuh di
sorga dan di bumi oleh Tuhannya, tentu menjadi pertanyaan, Tuhan mana
lagi yang memberikan kuasa-Nya kepadanya, sementara dia itu juga adalah
Tuhan?? Jika benar Yesus mendapat kuasa dari Tuhan, berarti Yesus bukan
Tuhan. Dan kalau segala kuasa sudah diberikan atau diserahkan Tuhan
sepenuhnya kepada Yesus, apa lagi fungsi Tuhan di alam semesta ini?
Apakah Tuhan nganggur dan tidak melakukan apa-apa lagi karena segalanya
sudah diserahkan sepenuhnya kepada Yesus? Dan jika benar segala kuasa di
surga dan di bumi semuanya telah diberikan kepada Yesus, lalu kekuasaan
apalagi yang masih dimiliki oleh Tuhan??
- Setiap yang mendapatkan kuasa dari Tuhan, pasti bukan Tuhan.
- Yesus mendapatkan kuasa dari Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Yesus mengaku dia seorang nabi
“Maka Yesus berkata kepada
mereka: “Seorang nabi dihormati dimana-mana kecuali di tempat asalnya
sendiri, diantara kaum keluarga dan di rumahnya.” (Markus 6:4).
Pada ayat tersebu Yesus mengaku dengan
jujur dan polos bahwa dia hanyalah seorang nabi dan punya kaum keluarga.
Jika Yesus sendiri telah memberikan kesaksian bahwa dirinya hanyalah
seorang nabi dan mempunyai kaum keluarga, mengapa umatnya yang mengaku
sebagai pengikutnya justru menganggap beliau sebagai Tuhan? Yesus
memberi kesaksian bahwa dia seorang nabi dan punya kaum keluarga,
berarti dia bukan Tuhan.
- Setiap yang mengaku seorang nabi dan punya kaum keluarga, pasti dia bukan Tuhan.
- Yesus mengaku sebagai nabi dan punya kaum keluarga, berarti Yesus bukan Tuhan
Demikianlah yang bisa saya sampaikan Mohon maaf jikalau artikel ini Menyinggung Salah Satu Pihak Karena Itu patut di renungkan dan di telaah dan di pikirkan dengan kepala dingin tanpa emosi berlebih dalam membaca Artikel Ini.Pro dan kontra pasti ada maka itu jadilah sesuai iman kalian masing-masing, Artikel ini hanya di tunjukan bagi Umat muslim agar lebih bertaqwa di jalan Allah SWT
Yang terlanjur Membaca Di mohon tidak Emosi, resapi,dan maknai