Hosting Unlimited Indonesia
Showing posts with label ISLAM. Show all posts
Showing posts with label ISLAM. Show all posts

SETAN DI RANTAI

Jika semua setan di rantai selama bulan Ramadhan bagaimana bisa orang - orang tetap melakukan dosa ?
memang pertanyaan ini menyangkut Hadist shahih Musnad Ahmad Vol.2  Hal 230  hadist 7148 dan juga terdapat dalam Al- Nasai , bab 5 hadits 2106 ,

Rasulullah Saw bersabda " Hai orang - orang , Bulan Ramdhan yang penuh berkah telah datang , dam Allah mewajibkan kepadamu berpuasa di bulan ini dan pintu - pintu surga akan di buka di bulan ini , dan pintu neraka akan di tutup , dan syaitan - syaitan akan di rantai, di Bulan ini ada malam yang lebih baik dari seribu bulan ,dan orang yang meraih keberkahan di bulan ini adalah orang - orang yang benar - benar  meraih keberkahan. "

Jadi saat kita mengambil hadist ini , dengan jelas disebutkan bahwa di bulan Ramadhan ini syitan - syaitan akan di rantai. Itulah pertanyaan logisnya , jika setan - setan dirantai , lalu bagaimana bisa manusia melakukan Dosa ? Untuk membuat Orang - orang mengerti Yang Muslim maupun Non muslim tentang pertanyaan ini, Kita harus menyadari bahwa ketika setan - setan dirantai , Ini bukan berarti setan - setan telah gugur atau telah dibunuh mereka masih ada , tetapi mereka di rantai , mereka tidaklah di bunuh. kekuatanya masih ada , tetapi berkurang / Lemah agar bisa lebih dimengerti saya akan memberikan contoh :

Ketika ada Singan dan Harimau bebas berkeliaran, maka ada peluang besar hewan ini akan membunuhmu, Hidupmu dalam bahaya tetapi saat singa dan harimau itu dirantai , maka kamu aman. kamu aman selama masih menjaga jarak aman setelah singa itu dirantai kamu masih mendekat kepadanya, maka ada kemungkinan kamu masih bisa dibunuhnya. Jadi selma kamu masih menjaga jarak dari Singa yang dirantai ini , maka kamu aman.

Sama halnya di Bulan Ramadhan, jika kamu menjaga jarak aman dari Setan, maka kamu akan aman dan jika kita mengutip surat Quran surat Al Baqarah ayat 168 yang artinya " Berhati - hatilah kamu , janganlah kamu mengikuti langkah - langkah setan , sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu." di banyak tempat Allah SWT berfirman dalam Quran bahwa " Berhati - hatilah dari langkah Syaitan". Allah tidak mengatakan " Berhati - hatilah dengan Syaitan "  karena Muslim biasa dan muslim rata - rata yang memiliki Iman yang sedang, ketika dia melihat syaitan disepanya ia akan berhati - hati. sebagai contoh :

Mislanya ada gadis muda yang mendatangi anak muda yang memiliki Iman rata - rata jika gadis muda ini datang kepadanya dan berkata kepadanya "Mari kita habiskan malam bersama"  Lelaki muslim akan mengatakan " menghabiskan malam bersama wanita adalah Haram ! itu adalah Zinna!" dia dengan seketika menolaknya. tetapi jika gadis itu menelpon anak muda itu dan berbicara padanya melalui telepon anak muda itu akan berkata " Berbicara dengan gadis di telpon, itu tidaklah masalah"
sehingga dia berbicara pada gadis itu untuk beberapa saat melalui telepon untuk beberapa menit, kemudian gadis itu berkata "Mari kita makan di restoran" anak muda itu berfikir. "makan hanya beberapa menit , setengah jam dengan seorang gadis tidaklah masalah" sehingga ia pergi makan di restoran dengan gadis itu Kemudian gadis itu berkata "Kenapa Tidak kita menghabiskan malam Bersama?"dan anak muda itu berkata "Menghabiskan malam bersama seorang gadis tidaklah masalah !". 

Jadi ini adalah " KHUTWATU SYAITAN "( Langkah - langkah Syaitan ) ini tidaklah disebutkan dalam Al Quran ini adalah contoh Jadi Allah memperingatkan kita "Berhati - hatilah dengan langkah Syaitan" Jika syaitan itu langsung datang di hadapkan dengan seorang muslim dengan iman sedang, dia akan menghindar lari dari syaitan akan tetapi langkah - langkah syaitan adalah hal yang berbahaya, jadi yang harus kita sadari ketika syaitan itu dirantai , langkah - langkah syaitan itu berkurang, sehingga banyak dosa tercegah, Tetapi jika kita mendekat kepadanya , maka peluang kita dikendalikan oleh syaitan melakukan dosa menjadi sangat lebih tinggi. Jadi kita harus berhati - hati di Bulan Ramadhan, jiak kita menjaga jarak maka peluang melakukan dosa menjadi sangat kecil, Tetapi jika mendekat kepada syaitan meskipun mereka di rantai, sebagaimana singa bisa berjalan saat dirantai. sama halnya juga dengan syaitan. Rasulullah Saw bersabda " Syaitan - syaitan dirantai , mereka masih bisa bergerak". jadi jika menjaga jarak jauh dari syaitan kita aman.

itulah penjelasan singkat kenapa walaupun setan di rantai manusia masih ada saja yang melakukan dosa

Naudzubilah !! 11 Tanda Wanita yang Di Cintai Oleh Jin


 


Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah رحمه الله berkata dalam “An-Nubuwat” (399):
“Jin itu terkadang jatuh cinta pada manusia sebagaimana manusia jatuh cinta pada manusia, dan sebagaimana seorang pria mencintai wanita, dan wanita mencintai pria. Maka ia merasa cemburu padanya dan ia mendukung cemburunya itu dengan segala sesuatu. Dan jika yang dia cintai bersama yang lain maka terkadang dia menghukumnya dengan membunuhnya dan selainnya. Dan semua ini nyata terjadi.” 

Dan beliau juga berkata dalam “At-Tafsir Al-Kabir” (4/265): “Demikian juga wanita kaum jin. Di antara mereka ada yang menginginkan dari manusia yang ia bantu sesuatu yang diinginkan wanita kaum manusia dari para lelaki. Dan ini banyak terjadi pada lelaki dan wanitanya kaum jin. Banyak lelaki kaum in mendapatkan dari wanita kaum manusia perkara yang didapatkan manusia, dan terkadang perkara itu dilakukan pada kaum lelakinya.”


Tahukah anda  Ternyata Bangsa Jin Juga Menyukai Wanita atau Pria dari bangsa Manusia ,Jin terkadang jatuh cinta kepada manusia sebagaimana manusia jatuh cinta pada manusia lainnya, dan sbagaimana seorang lelaki mencintai wanita, dan wanita mencintai pria.
Maka ia pun merasa cemburu padanya dan ia mendukung kecemburuannya itu dengan segala sesuatu yg bisa ia lakukan...
Dan jika yang ia cintai bersama dengan laki-laki atau wanita yang lain, maka terkadang ia menghukumnya degan membunuhnya atau dengan cara yg lainnya.. 
Dan semua ini nyata terjadi..!!!


Lalu apa saja sih tandanya orang yg disukai oleh bangsa jin ???

TANDA GANGGUAN JIN KARENA "ISYQ" (CINTA) : 

1. Sering mimpi basah (*maaf,bersetubuh) tanpa sebab, contoh mimpi ada sebabnya : Mimpi karena baligh, mimpi karena sering melamunkan hubungan badan, mimpi karena melihat sesuatu yg merangsang, mimpi karena kepenuhan sehingga perlu ada yg dibuang... 
Sedangkan mimpi karena gangguan biasanya mimpinya berlangsung lama, dan di dalam mimpi itu melakukan seperti dalam kenyataan, jika selesai mimpi terasa lemas, letih dan capek...

2. Merasakan ada bayangan seseorang yg berbaring atau tidur di sampingnya, biasanya saat akan tidur

 
3. Merasakan bayangan yg sama di samping tempat tidurnya 

 
4. Enggan untuk menikah

 
5. Tidak tertarik sama lawan jenis 

 
6. Jika menikah merasa tidak nyaman di saat-saat bermesraan dgn pasangannya 

 
7. Tidak ada keinginan untuk berhubungan dengan pasangannya secara alami tanpa terpaksa, biasanya melakukan karena didorong kewajiban saja 

 
8. Setelah berhubungan dengan pasangannya (suami/istri) merasa sedih, sempit dadanya, tdk gairah...

 
9.Sulit punya keturunan, walau dia subur dan tidak mandul (biasanya ditandakan dgn seringnya bermimpi ketemu bayi lalu ia gendong)

 
10.Mimpi seakan dilamar dan dipaksa nikah oleh sklompok orang

 
11.Dorongan kuat utk selalu melakukan onani/masturbasi.


Maka wajib bagi setiap muslim dan muslimah untuk selalu berusaha menekuni dzikir syar'i yg telah diajarkan Rasulullah SAW kepada kita, terkhusus yang terkait dengan dzikir masuk kamar mandi dan dzikir ketika berhubungan badan.

KARENA BERTELANJANG TANPA DIAWALI DENGAN DZIKIR KEPADA ALLAH MERUPAKAN SEBAB JATUH CINTANYA JIN KEPADA MANUSIA....




DISINI LETAK CINTA ALLAH SWT TERHADAP KAUM MUSLIMAH

catatan Ini dibuat bukan bertujuan untuk menghina atau Menistakan agama tapi menjawab dari
Salah satu Pertanyaan Kaum Orientalis tak Henti hentinya menggencarkan Serangan Untuk Memurtadkan umat Islam ini salah Satunya   sebagai Berikut


Untuk Membentengi dari kejahatan Kristenisasi, saya Bertujuan Menjawabnya kekeliruan agama sebelah dalam memahami islam ..

Salah satu Hadis yang Dituduhkan adalah
Dari Abu Said Al-Hudri, Rasulullah saw bersabda,”….Bukanlah jika (seorang wanita) haid ia tidak shalat dan tidak puasa??” (HR. Bukhari dan Muslim).

Penghujat Islam Berkata : bahwa wanita Itu Najiskan karena Sedang MensTruasi

Tanggapan saya
Siapa sangka Pikiran Feminis Ini berkeyakinan bahwa  Wanita itu Najis Dan dianggap  Berdosa karena HAID, 

Sungguh Berbeda Dengan ajaran Islam 
penuduh kurang memahami ajaran Islam
Islam tidak Pernah Menganggap bahwa Wanita Itu Najis karena Haid... perlu diketahui yang Najis itu adalah Haid bukan Wanitanya...

Nabi Muhammad Bersabda

setiap Umat Islam tidak Najis

Sesungguhnya mukmin itu tidak najis.” (HR. Al-Bukhari no. 283 dan Muslim no. 371) 


 yang Najis itu hanya Darah yang Keluar selama Haid bukan Manusianya sebagaimana Firman Allah


“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”.... (Al-Baqarah: 222) 

Perlu diketahui
 Islam bukan seperti ajaran kristen yang menganggap Wanita itu Najis jika mengeluarkan Haid

sesuai dijelaskan pada Kitab Mereka. Najis itu bukan Haid tapi Wanita itu yang dianggap Najis karena Haid:

Imamat 15:21 Setiap orang yang kena kepada tempat tidur perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan IA MENJADI NAJIS sampai matahari terbenam. 
15:30 Imam harus mempersembahkan yang seekor sebagai korban PENGHAPUS DOSA dan yang seekor lagi sebagai korban bakaran. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu di hadapan TUHAN, KARENA lelehannya yang najis itu. (imamat 15:19-30) 

nah sudah taukan sekarang bedanya wanita kristen dan islam ketika mengelurkan Haid..

didalam islam wanita yang sedang mengalami masa Haid ini tidak menjadikannya berdosa, karena kekurangan tersebut terjadi berdasarkan aturan dari Allah


Marcelpio Pio Wrote"Bukankah Haid itu  diciptakan Baik adanya

JAWAB

Memang Haid adalah Suatu yang baik Bagi Wanita agar dapat mengetahui tingkat kesuburan wanita tersebut selain itu juga Haid berguna untuk membersihkan darah dan tubuh. Menstuasi itu juga bisa membersihkan area reproduksi dari berbagai bakteri, serta mengeluarkan kelebihan zat besi dari dalam tubuh.
Jelas sekali tidak ada Hubungannya dengan Shalat dan Puasa

tahukah anda 
Mengapa Allah Melarang Wanita Haid saat shalat dan saat Berpuasa 

Perlu Diketahui
Setiap yang Allah perintahkan atau larang pasti terdapat hikmah atasnya.
Allah tidak mungkin Melarang wanita untuk shalat dan tidak boleh Puasa tanpa ALASAN
Jika Allah mengharamkan sesuatu pasti terdapat keburukan di dalamnya,
jika Allah menghalalkan sesuatu pasti ada kebaikan di dalamnya untuk kelangsungan hidup manusia di bumi ini.

“Dan (Allah) menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.” (Al-A’raaf: 157) 



Inipun alasan kenapa Wanita yang mengalami Haid tidak boleh Shalat. 

Sejumlah studi medis moderen membuktikan bahwa gerak badan dan olah raga seperti shalat sangat berbahaya bagi wanita haid. Sebab wanita yang sedang shalat, ketika sujud dan ruku akan meningkatkan peredaran darah ke rahim. Sel-sel rahim dan indung telur seperti sel-sel limpa yang menyedot banyak darah.

wanita yang haid, jika menunaikan shalat akan kehilangan darah secara terus menurus dalam kurun waktu 3-7 hari. Lamanya tergantung siklus Haid masing-masing, dan banyaknya darah yang keluar berkisar antara 34 mili litern menyebabkan banyak darah mengalir ke rahimnya dan Kehilangan darah yang terus menerus juga mengakibatkan perempuan lebih gampang lelah, memiliki kadar emosi yang naik turun,

serta rentan terkena anemia karena melalui darah yang keluar tersebut ia kehilangan mineral zat besi  yang sangat penting bagi tubuh.. Kadar yang sama pada cairan lainnya. Jika wanita haid menunaikan shalat, zat imunitasnya di tubuhnya akan hancur. Sebab sel darah putih berperan sebagai imun akan hilang melalui darah haid.



Jika seorang wanita shalat saat haid, maka ia akan kehilangan darah dalam jumlah banyak. Ini berarti akan kehilangan sel darah putih. Jika ini terjadi maka seluruh organ tubuhnya seperti limpa dan otak akan terserang penyakit.

Mungkin inilah hikmah besar di balik larangan syariat agar wanita haid untuk shalat hingga ia suci. Al-Quran dengan sangat cermat menyebut

“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: “Haidh itu adalah suatu kotoran”. oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci.” (Al-Baqarah: 222)

Lalu Mengapa Wanita juga Dilarang Berpuasa

Wanita tidak dianjurkan untuk Berpuasa dikarenakan Untuk Menjaga Asupan Gizi makanan yang ada didalam tubuhnya dan Kesehatan fisiknya  disebabkan karena Kehilangan Banyak Darah yang keluar membuatnya Gampang Lelah, memiliki kadar emosi yang naik turun, serta rentan terkena anemia

Para medis menganjurkan agar ketika dalam keadaan haid, wanita banyak beristirahat dan mengkonsumsi makanan yang bergizi. Agar darah dan logam (magnesium, zat besi) dalam tubuh yang berharga tidak terbuang percuma.

Selama masa Haid ini, seorang perempuan seharusnya lebih memperhatikan asupan gizi dan kondisi kesehatan fisiknya. Seperti makan makanan kaya zat besi (contohnya bayam, daging-dagingan, dan ati ampela), makanan tinggi protein (contohnya telur dan ikan), makanan tinggi serat (sayur berdaun dan buah-buahan), dan sumber vitamin C yang membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Dalam kondisi tertentu, perempuan juga dianjurkan mengonsumsi tablet tambah darah yang kaya akan zat besi untuk membantu proses pembentukan darah  dan mencegah anemia.

Nah, bisa dibayangkan kalau saja perempuan yang sedang Haid masih diwajibkan berpuasa, bakal banyak perempuan yang K.O dan menderita anemia kronis karena sepanjang hdupnya ia harus berpuasa disaat seharusnya ia membutuhkan asupan nutrisi dan zat besi yang cukup untuk kesehatan tubuhnya.

 Inilah hikmah besar, kenapa ketika haid wanita dilarang melakukan puasa. 

Sungguh sempurna syariat Islam, ini salah satu dari kebesaran Allah, kenapa wanita haid dilarang melaksanakan shalat Dan Puasa


Jadi Para wanita, Allah melarang mu Shalat dan Berpuasa bukan mendriskiminasi atau Merendahkan kaum Wanita. tapi ada maksud yang Baik untuk Dirimu. maka syukurilah setiap nikmat Allah apapun bentuknya. Tidak bisa menjalankan puasa karena lagi dapet pun merupakan salah satu bentuk nikmat dan kasih sayang Tuhan lho.Sungguh sempurna ajaran Islam yang tidak bertentangan dengan Fitrah Kita sebagai manusia...

Biar Adilpun Kita Bahas BIBLE

Bandingan dengan Bible yang tidak selaras dengan Fitrah manusia
BIBLE MEMANDANG BAHWA WANITA HAID ITU ADALAH NAJIS, YANG DISENTUHNYA JUGA NAJIS SERTA PERLU DIASINGKAN BAHKAN DIANGGAP BERDOSA KARENA MENGELUARKAN HAID. DAN SETELAH SELESAI HAID WANITA HARUS MEMPERSEMBAHKAN KORBAN

imamat:15:19. Apabila seorang perempuan mengeluarkan lelehan, dan lelehannya itu adalah darah dari auratnya, ia harus tujuh hari lamanya dalam cemar kainnya, dan setiap orang yang kena kepadanya, MENJADI NAJIS sampai matahari terbenam.

15:20 Segala sesuatu yang ditidurinya selama ia cemar kain menjadi najis. Dan segala sesuatu yang didudukinya MENJADI NAJIS juga.

15:21 Setiap orang yang kena kepada tempat tidur perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan IA MENJADI NAJIS sampai matahari terbenam.15:22 Setiap orang yang kena kepada sesuatu barang yang diduduki perempuan itu haruslah mencuci pakaiannya, membasuh diri dengan air dan IA MENJADI NAJIS  sampai matahari terbenam.

15:23 Juga pada waktu ia kena kepada sesuatu yang ada di tempat tidur atau di atas barang yang diduduki perempuan itu, IA MENJADI NAJIS  sampai matahari terbenam.

WAWLAHUALAM BISAWAB.......

73 golongan islam

“Bahwasannya bani Israel telah berfirqah sebanyak 72 firqah dan akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah, semuanya akan masuk Neraka kecuali satu.” Sahabat-sahabat yang mendengar ucapan ini bertanya: “Siapakah yang satu itu Ya Rasulullah?” Nabi menjawab: ” Yang satu itu ialah orang yang berpegang sebagai peganganku dan pegangan sahabat-sahabatku.” HR Imam Tirmizi.

Abdullah Ibnu Amru meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw bersabda : “Umatku akan menyerupai Bani Israil selangkah demi selangkah. Bahkan jika seseorang dari mereka menyetubuhi ibunya secara terang-terangan, seseorang dari umatku juga akan mengikutinya. Kaum Bani Israil terpecah menjadi 72 golongan. Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan, seluruhnya akan masuk neraka, hanya satu yang masuk surga.” Kami (para shahabat) bertanya, “Yang mana yang selamat ?” Rasulullah Saw menjawab, “ Yang mengikutiku dan para sahabatku.” HR Imam Tirmizi.
—————–

 1. Mu’tazilah, yaitu kaum yang mengagungkan akal pikiran dan bersifat filosofis, aliran ini dicetuskan oleh Washil bin Atho (700-750 M) salah seorang murid Hasan Al Basri.
Golongan Mu’tazilah pecah menjadi 20 golongan.

2. Syiah, yaitu kaum yang mengagung-agungkan Sayyidina Ali Kw, mereka tidak mengakui khalifah Rasyidin yang lain seperti Khlifah Sayyidina Abu Bakar, Sayidina Umar dan Sayyidina Usman bahkan membencinya.
  Golongan Syiah pecah menjadi 22 golongan dan yang paling parah adalah Syi’ah Sabi’iyah.

3.Khawarij, yaitu kaum yang sangat membenci Sayyidina Ali Kw, bahkan mereka mengkafirkannya. Salah satu ajarannya Siapa orang yang melakukan dosa besar maka di anggap kafir.
Golongan Khawarij Pecah menjadi 20 golongan.

4. Murjiah.
Al-Murji’ah meyakini bahwa seorang mukmin cukup hanya mengucapkan “Laailahaillallah” saja dan ini terbantah dengan pernyataan hadits bahwa dia harus mencari dengan hal itu wajah Allah, dan orang yang mencari tentunya melakukan segala sarananya dan konsekuensi-konsekuensi pencariannya sehingga dia mendapatkan apa yang dia cari dan tidak cukup hanya mengucapkan saja.
Golongan Murjiah pecah menjadi 5 golongan.

5. Najariyah, Kaum yang menyatakan perbuatan manusia adalah mahluk, yaitu dijadikan Tuhan dan tidak percaya pada sifat Allah yang 20

6. Al Jabbariyah, Kaum yang berpendapat bahwa seorang hamba adalah tidak berdaya apa-apa (terpaksa), ia melakukan maksiyat semata-mata Allah yang melakukan.
Golongan Al Jabbariyah pecah menjadi 1 golongan.

7. Al Musyabbihah / Mujasimah, kaum yang menserupakan pencipta yaitu Allah dengan manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi.
Golongan Al Musyabbihah / Mujasimah pecah menjadi 1 golongan.

Dan satu golongan yang selamat adalah Ahli Sunah Wal Jama’ah.

Wallahualam Biwashab.
Wallahul Muwafiq ila aqwamith Thariq

Shalat Subuh Wajib Walaupun Kesiangan


Assalamu’alaikum wr.wb.,
Ada yang bertanya kalau boleh mengerjakan shalat subuh kalau kesiangan, dan matahari sudah naik??
 
 Ini jawabannya.
 
Shalat subuh adalah salah satu shalat yang wajib dikerjakan pada waktunya oleh semua orang Muslim, kecuali ada halangan yang sah seperti wanita yang haid, dan sebagainya. Kalau kesiangan dan bangun telat, ada orang yang menjadi bingung apakah masih boleh shalat atau tidak. Mereka menjadi bingung karena mereka bertanya kepada teman dan teman itu menjawab “Haram shalat setelah matahari naik!” Oleh karena itu, orang tersebut mengabaikan shalat subuh dan tidak shalat sama sekali karena menganggap hal itu haram.
Itu suatu persepsi yang sangat keliru. Shalat subuh wajib dikerjakan, jam berapa saja kita bangun (dan begitu juga untuk semua shalat wajib yang lain). Kalau umpamanya kita capek, bangun pada waktu subuh dalam kondisi setengah sadar, matikan jam alarm, tidur lagi, dan bangun pada jam 8 pagi, maka pada saat bangun itu masih wajib mengerjakan subuh. Walaupun matahari sudah naik. Kenyataan bahwa matahari sudah naik tidak menghilangkan kewajiban untuk shalat. (Dan kalau ketiduran lewat waktu maghrib sehingga masuk Isya, maka shalat maghrib tetap wajib dikerjakan, walaupun di luar waktunya.)

 Waktu yang secara umum dilarang untuk shalat adalah mengerjakan shalat pada saat matahari sedang muncul (bukan cahayanya, tetapi bentuk fisik matahari sendiri). Hal itu diharamkan untuk hilangkan persepsi (pada zaman dulu) bahwa orang Muslim adalah penyembah matahari. Zaman dulu, memang ada kaum yang menyembah matahari, dan mereka beribadah pada saat matahari mulai kelihatan bentuk fisiknya, jadi ibadah pada saat itu diharamkan bagi ummat Islam. TETAPI ulama telah sepakat bahwa kalau ada shalat wajib yang belum dikerjakan, maka harus langsung dikerjakan (diganti, atau diqadha’) pada waktu itu juga tanpa harus menunggu, walaupun dilarang secara umum untuk shalat pada waktu tersebut.
Yang haram dan sangat buruk adalah kalau seseorang sudah bangun pada waktu subuh, tetapi barangkali dia sedang asyik nonton siaran langsung sepak bola di tivi, atau asyik ngobrol sama temannya, dan oleh karena itu dia malas melakukan subuh. Pada saat dia sudah selesai nonton bola, dan sudah “bersedia” melakukan shalat, maka dia masih wajib melakukannya. Kewajiban shalat itu tidak menjadi hilang. Tetapi tentu saja dia akan kena dosa besar karena sengaja menunda sebuah shalat wajib, sehingga sudah keluar dari waktunya, tanpa ada alasan yang benar. Jadi sudah bisa diperkirakan bahwa dia tidak akan dapat pahala sama sekali, dan juga ada kemungkinan Allah akan menolak shalat itu (tidak akan diterima di sisi Allah, seolah-olah tidak shalat). Walaupun begitu, sebagai seorang Muslim dia masih memiliki kewajiban untuk melakukan shalat subuh tersebut. Meninggalkannya dengan alasan kesiangan, ataupun di luar waktu karena nonton bola tadi adalah alasan yang tidak benar. Tetap wajib dikerjakan.
Dan perlu dipahami bahwa Nabi Muhammad SAW sendiri juga pernah kesiangan untuk shalat subuh, jadi hal itu menjadi petunjuk bagi kita bahwa kalau kita kesiangan sewaktu-waktu maka itu adalah hal yang biasa (bukan suatu dosa besar, karena memang tidak sengaja), dan Nabipun juga mengalaminya. Yang penting adalah kita langsung mengerjakan shalat setelah kita bangun, dan jangan sampai shalat subuh yang kesiangan itu menjadi suatu kebiasaan bagi kita.
Wallahu a’lam bissawab,
Wassalamu’alaikum wr.wb.,
Gene Netto
Rasulullah SAW Pernah Kesiangan Untuk Shalat Subuh
Diriwayatkan dari Abu Qatadah r.a, yang berkata: Pada suatu malam kami menempuh perjalanan bersama Nabi s.a.w, sebagian orang mengatakan: “Ya Rasulullah! Sebaiknya kita beristirahat menjelang pagi ini.” Rasulullah s.a.w bersabda: “Aku khawatir kalian tidur nyenyak sehingga melewatkan shalat subuh.” Kata Bilal : “Saya akan membangunkan kalian.” Mereka semua akhirnya tidur, sementara Bilal menyandarkan punggungnya pada hewan tunggangannya, namun Bilal akhirnya tertidur juga. Nabi s.a.w bangun ketika busur tepian matahari sudah muncul. Kata Nabi s.a.w: “Hai Bilal! Mana bukti ucapanmu?!” Bilal menjawab: “Saya tidak pernah tidur sepulas malam ini”. Rasulullah s.a.w bersabda: “Sesungguhnya Allah mengambil nyawamu kapanpun Dia mau dan mengembalikannya kapanpun Dia mau. Hai Bilal! bangunlah dan suarakan azan.” Rasulullah s.a.w berwudhu, setelah matahari agak meninggi sedikit dan bersinar putih, Rasulullah s.a.w berdiri untuk melaksanakan shalat.
(Hadits Shahih Imam Bukhari, nomor 595)
Siapa Yang Lupa Tidak Shalat, Segera Laksanakan Ketika Ingat
Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwa Nabi s.a.w pernah bersabda: “Siapa yang lupa untuk melaksanakan shalat, maka laksanakanlah ketika ingat, tanpa kaffarah [denda] atas lupanya itu kecuali dengan mengerjakan shalat tersebut.” Kemudian Rasulullah s.a.w membaca ayat (yang artinya): “... dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.” (Al-Qur’an surat Thaahaa, ayat 14).
(Hadits Shahih Bukhari, nomor 597)
Rasulullah SAW Pernah Shalat Ashar Pada Waktu Maghrib
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah r.a, bahwa pada saat perang Khandaq, Umar bin Khattab datang setelah matahari terbenam. Umar mencaci-maki orang-orang kafir Quraisy. Kata Umar: “Ya Rasulullah! Saya hampir saja tidak melaksanakan shalat Asar sampai matahari hampir terbenam”. Nabi s.a.w bersabda: “Demi Allah! Aku belum melaksanakan shalat Asar.” Kata Jabir: Kami pergi ke Buthhan, kemudian Nabi s.a.w berwudhu untuk shalat dan kami pun berwudhu, lalu Nabi s.a.w melaksanakan shalat Asar setelah matahari terbenam, setelah itu beliau melaksanakan shalat Maghrib.
(Hadits Shahih Bukhari, nomor 596)

Benarkah Ka’bah adalah bekas candi dari raja Vikramaditya ????



Saya jadi agak panas mendengar tuduhan bahwa kabah adalah bekas peninggalan Hindu dan hubungan Siva Linggam dengan Hajar aswad...
Saya simpulkan beberapa statement penting dari fitnah para kafir tersebut :
  1. Benarkah Ka’bah adalah bekas candi dari raja Vikramaditya ?
  2. Benarkah Allah berasal dari kata Akka atau Amba yang berarti dewi atau ibu ?
  3. Benarkah angka 786 dalam bahasa arab mirip tulisan “Om” dalam bahasa sanskerta? Bahkan mirip dengan tulisan Allah dalam bahasa Arab jika dibalik?

Mari kita bahas satu persatu kekonyolan mereka ?

  1.       Benarkah Ka’bah adalah bekas candi dari raja Vikramaditya ?
Chandragupta II yang Agung (kerapkali disebut Vikramaditya atau Chandragupta Vikramaditya di dalam Sanskrit; juga dikenal sebagai dunia Yunani sebagai Sandrokottos) merupakan salah satu kaisar yang paling berkuasa di Kerajaan Gupta. Masa pemerintahannya berkisar antara 375-415 M, dimana kerajaan tersebut berada di puncak kesuksesan. Masa kejayaan Dinasti Gupta sangat sering disebut sebagai Zaman Keemasan India. Chandragupta II yang Agung merupakan putra dari pemimpin sebelumnya, Samudragupta yang Agung. Ia meraih sukses dengan mengejar baik aliansi perkawinan yang menguntungkan dan kebijakan ekspansionis agresif. Dalam hal ini ayah dan kakeknya lakukan sebelumnya..  Ibunya, Datta Devi, merupakan kepala dari ratu Samudragupta yang Agung. Setelah kematian Samudragupta, Ramagupta adiknya mengambil alih tahta dan juga menikahi tunangan Chandragupta,'Dhruvaswamini'secara paksa.  Kemenangannya yang paling hebat adalah kemenangan melawan dinasti Shaka-Kshatrapa dan aneksasi kerajaan mereka di Gujarat, dengan mengalahkan pemimpin terakhir mereka Rudrasimha III. Menantunya Rudrasena II wafat setelah pemerintahan yang sangat singkat di tahun 390 M, dimana Prabhavatigupta memerintah sebagai wali dari kedua putranya. Selama masa 20 tahun ini negara Vakataka secara praktis adalah bagian dari kerajaan Gupta. Lokasi geografis kerajaan Vakataka mempermudah Chandragupta dalam mengambil kesempatan untuk mengalahkan Kshatrapas Barat sekali untuk selamanya. Banyak sejarawan menyebutkan bahwa masa ini adalah masa Vakataka-Gupta.

Chandragupta II yang Agung mengontrol seluruh kerajaan, dari HULU SUNGAI GANGGA sampai dengan HILIR SUNGAI INDUS dan dari mana yang sekarang Pakistan Utara kebawah mulut sungai Narmada.
Referensi :R. K. Mookerji, The Gupta Empire, 4th edition. Motilal Banarsidass, 1959.R. C. Majumdar, Ancient India, 6th revised edition. Motilal Banarsidass, 1971.Hermann Kulke and Dietmar Rothermund, A History of India, 2nd edition. Rupa and Co, 1991.  
Jadi jelas sekali bahwa Vikramaditya yang juga bergelar Candragupta II TIDAK PERNAH MEMPUNYAI KEKUASAAN HINGGA JAZIRAH ARAB, dan ini di buktikan sendiri oleh fakta sejarah. Dengan kata lain mengatakan Ka’bah sebagai bekas Candi Hindu peninggalan  Vikramaditya jelasSANGAT TIDAK BERDASAR alias NGAWUR.
Orang arab dari jaman dulu ga ada yg hindu , tp penyembah berhala yg mereka bentuk sendiri dan diberi nama sendiri , bukan dewa Siwa
Hindu ga pernah sampai ke tanah Arab !!!
2. Benarkah Allah berasal dari kata Akka atau Amba yang berarti dewi atau ibu ?
Allah atau Tuhan dalam bahasa Sansekerta ditulis (भगवान baca bhragava) silahkan cek disini:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=God&trans=Translate&direction=ES
 Akka dalam bahasa Sansekerta ditulis (अक्का  baca : Akka)  silahkan cek disini:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=akka&trans=Translate&direction=AUv
Amba dalam bahasa Sansekerta ditulis (अम्ब baca : Amba) silahkan cek disini:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=Amba&trans=Translate&direction=AU
Ibu dalam bahasa Sansekerta ditulis (मातृ  baca mAtR) silahkan cek disini:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=Mother&trans=Translate&direction=AU
Dewi dalam bahasa Sansekerta ditulis (देवता  baca devatA atau देवि  baca devi) silahkan cek:
http://spokensanskrit.de/index.php?script=HK&beginning=0+&tinput=goddess&trans=Translate&direction=AU
Jadi sangat jelas sekali bahwa Allah yang dalam bahasa sansekerta adalah भगवान baca bhragava  TIDAK SAMA dengan अक्का  baca : AkkÄ ,  अम्ब baca : AmbÄ, मातृ  baca mAtR dan tidak sama pula dengan देवता  baca devatA atau देवि  baca devi
Sekali lagi adalah sebuah tuduhan ngawur jika mengatakan kata Allah sama artinya dengan akka, amba, matr, atau devata
3. Benarkah angka 786 dalam bahasa arab mirip tulisan “Om” dalam bahasa sanskerta? Bahkan mirip dengan tulisan Allah dalam bahasa Arab jika dibalik?
Angka 786 ialah jumlah dari nilai huruf-huruf basmalah. Cara menggunakan kaedah Abjad, itu memberi nilai-nilai arithmetik kepada huruf-huruf tersebut. Menurut Dr. Muzammil H. Siddiqi, bekas Presiden ISNA, ia dibuat pada Abad ke 3 Hijriah semasa zaman Abbasiyyah, dan banyak digunakan dinegara-negara Pakistan dan India.
Cara penghitungannya : (berapa kali huruf dijumlah dengan nilai huruf)
ب (1 kali * 2 = 2)
س (1 kali * 60 = 60)
م (3 kali * 40 = 120)
ا (3 kali * 1 = 3)
ل (4 kali * 30 = 120)
ه (1 kali * 5 = 5)
ر (2 kali * 200 = 400)
ن (1 kali * 50 = 50)
ح (2 kali * 8 = 16)
ي (1 kali * 10 = 10)
Jumlahnya = 2+60+120+3+120+5+400+50+16+10 = 786
Jadi bukanlah angka misterius apalagi dibilang ada kaitannya dg kata “om” dalam weda. Lagipula saya kok tidak menemukan ada kode angka 786 dalam Alqur’an yg saya punya seperti yg mereka tuduhkan bhwa di setiap cetakan Alqur’an ada tertulis angka misterius 786, kanyaknya pada ngarang deh.
Benarkah angka 786 dalam bahasa Arab jika ditulis dalam bahasa Sansekerta dibaca Om ???
786 dalam bahasa sansekerta ditulis dengan aksara ( ७८६ )
Sedangkan Om dalam bahasa sansekerta ditulis dengan aksara (ओम )
Jelas beda sekali antara ( ७८६ ) dengan (ओम )
Silahkan cek sendiri di situs kamus bahasa sanskerta:
http://spokensanskrit.de/
Sedangkan dalam bahasa arab 786 ditulis:  ٧٨٦ apanya yg mirip dg tulisan om (ओम) ??? apalagi dengan tulisan nama Allah dalam bahasa Arab, kayaknya jauh bgt tuh, ga ada mirip2nya! Cuma orang rabun yg menganggap kedua tulisan ini mirip
om  = ओम
Allah = الله
Jadi jelas sekali bahwa semua fitnah yang mengatakan kalau Ka’bah merupakan candi peninggalan Hindu kuno dari wangsa Gupta yang dipimpin oleh Vikramaditya (Chandragupta II) adalah pernyataan yang SANGAT NGAWUR dan bertentangan dengan fakta sejarah.
QS 61:8 Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut (tipu daya) mereka, tetapi Allah (justru) menyempurnakan cahaya-Nya, walau orang-orang kafir membencinya."
QS 9:32 "Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan- ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayanya, walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai".
MAHA BENAR ALLAH DENGAN SEGALA FIRMAN-NYA
Sekarang kita lihat seperti apa sih agama contekan pagan Hindu?
KRISTEN PAGANISME BERKEDOK AJARAN YESUS
- Trinitas ini sesungguhnya merupakan adopsi dari agama pagan yang sangat populer pada saat itu, yaitu:
1. Ajaran Trinitas di Mesir: Iziris, Auzuris, dan Huris.
2. Ajaran Trinitas di India: Brahma, Wisynu, dan Syiwa.
3. Ajaran Trinitas di Yunani: Zeus, Poseidon, dan Pedos.
4. Ajaran Trinitas di Romawi: Jupiter, Nipton, dan Pluton.
- Hari beribadah dilakukan pada SUN-DAY (minggu)
- Yesus, Mithra, Osiris, Baachus mati utk Menebus dosa manusia
- Salib kristen meniru salib mesir yg disebut 'CRUX ANSATA'
- Vatikan menggambarkan tuhan bapa amat sangat mirip dgn Zeus
- Orang-orang Romawi merayakan tanggal 25 Desember sebagai hari kelahiran dewa matahari, Natalis Solis Invicti (“Kelahiran Matahari Yang Tak Terkalahkan”), dan pada akhirnya para pendeta pagan romawi yg kelak menjadi pendeta vatikan menetapkan tanggal 25 desember sbg hari kelahiran yesus. Adakah bukti Yesus lahir 25 Desember???
Yesus terlahir dalam lingkungan Yahudi. Bahasa yg digunakannya adalah bahasa Ibrani. Tapi kenapa kitab-kitab perjanjian baru (Injil) hampir seluruhnya ditulis dalam bahasa Yunani ?. Seharusnya, kitab-kitab tsb ditulis dalam bahasa Ibrani, karena bahasa inilah bahasa yg digunakan oleh kaum Yahudi, kaum Yesus sendiri. Ini menunjukkan, bahwa agama Kristen, berkembang dalam kebudayaan Yunani. Sedangkan kebudayaan Yunani sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu.
Dyaus dalam bahasa Sanskerta atau Zeus dalam bahasa Yunani, sampai sekarang tetap tidak berubah. Nama ini dioknumkan menjadi Zeus Pater atau Jupiter dalam kepercayaan Yunani, atau Zupitri dalam bahasa Sanskerta, sebagai Tuhan Bapak. Zeus = Dyaus = Theos = Tuhan, sedangkan Pater=Bapak=Pitar.
Dalam Hinduisme, Tuhan dioknumkan sebagai Bapak (Zupitri), yaitu Brahma. Wisnu, yg merupakan oknum kedua adalah Anak Tuhan., yg dapat menjelma menjadi manusia dalam bentuk Krisna dan Rama. Sedangkan Shiwa, adalah Roh Suci. Dari kenyataan ini dapat kita lihat persamaan yg sangat akurat dengan Trinitas.
Dalam Bhagavad Gita (Nyanyian Tuhan), pada ayat ke-14, dalam Kitab yang sama, Krishna bersabda kepada Arjuna :
Karena aku adalah Tuhan
Dalam tubuh ini
Kehidupan abadi
Tak akan musnah
Aku adalah kebenaran
Dan kebahagiaan selama-lamanya
Adakah Anda melihat persamaan makna dgn salah satu ayat dalam Injil...?
Siapakah Krishna….?. Krishna adalah penjelmaan Dewa Wishnu, melalui manusia biasa, Devanaki. Hal ini persis sama dengan dgn Yesus, yg diyakini oleh umat Kristen, sebagai Tuhan, yg dilahirkan oleh perempuan manusia bernama Maria.
Kelahiran Yesus, diriwayatkan sama dengan kelahiran Krishna. Kelahiran Krishna digambarkan dalam Athar Veda, salah satu Kitab Suci Hindu sebagai berikut :
Pada suatu malam, waktu raja Kansa tak dapat tidur, berdirilah baginda diteras istananya, digerakkan oleh suatu kekuatan gaib. Ia melihat bintang bergerak dan sinarnya jatuh ke Bumi. Ia bertanya kepada istrinya, Nysumba (seorang ahli sihir, pemuja Dewi Kali, yaitu dewi kerinduan dan kematian), tapi Nysumba tidak mengetahuinya. Maka dipanggillah Brahmana-Brahmana (Pendeta-Pendeta Hindu), untuk melihat bintang itu dan menceritakan kebenarannya. Pendeta-pendeta Hindu tsb, lalu menceritakan, bahwa itu adalah pertanda turunnya Tuhan ke dalam tubuh manusia yang dikandung oleh Devanaki, anak saudara perempuan baginda raja sendiri. Anak yg dikandung itulah yg akan menjadi Tuhan di dunia, raja dunia.
Bandingkanlah riwayat ini dengan riwayat kelahiran Yesus, dalam Injil Matius, yg ditandai dengan bintang yg cemerlang yg bergerak, dan berhenti diatas tempat dimana Yesus dilahirkan.
Karena riwayat kelahiran Krishna, jauh lebih tua dari riwayat kelahiran Yesus, sedangkan Injil yg berkembang adalah Injil berbahasa Yunani, dimana kebudayaan Yunani sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu, maka apa yg dapat kita simpulkan dari kenyataan ini………?.
Yang dapat kita simpulkan :
Ajaran Trinitas adalah modifikasi dari ajaran Trimurti Hinduisme. Brahma dalam Hinduisme dimodifikasi menjadi Allah Bapa, Wisnu dimodifikasi menjadi Yesus Anak Allah dan Syiwa dimodifikasi menjadi Roh Kudus.
Jadi, ternyata Trinitas = Trimurti 

YA ALLAH LINDUNGILAH KAUM MUSLIM DARI FITNAH DAJJAL AMINNN

DOA PADA SUJUD TERAKHIR SHALAT

Di dalam Shalat baik shalat fardhu maupun sunnat ; ada rukun shalat , sunnat mu'akadah atau ab'ad dan ada sunnat ha'idah. Berdoa di dalam sujud adalah termasuk Sunnat hai'dah yaitu ; Di sunnatkan juga sesudah bertasbih dalam sujud membaca doa :

 ALLAHUMA A'INNII 'ALAA ZIKRIKA WASYUKRIKA WA HUSNI 'IBADAATIKA

 Artinya : " Y Allah tolonglah aku agar selalu ingat dan bersyukur serta membaguskan ibadahku kepadamu".

ROBBI INNII ZOLAMTU NAFSII FAGH FIRLII

Artinya : " Ya Robb sesungguhnya aku zolim terhadap diriku sendiri, maka ampunilah aku".

Mazhab Syafi'i (Zuhaili al-Fiqhul  Islam wa adillatuhu,Vol.II. hlm. 869-897) merujuk pada hadist Muslim dan lainya : "Hamba Allah SWT itu paling dekat kepada Tuhanya ketika di sujud , maka perbanyaklah berdoa, maka akan diijabah doanya". (HR Ahmad, Muslim dan Abu Dawud) 

" Dari Abi Sai;id bahwasanya nabi Muhammad SAW bersabda Wahai Mu'adz, apabila meletakan mukamu di dalam sujud, maka ucapkanlah Doa ALLAHUMA A'INNI 'ALAA SYUKRIKA WA HUSNI 'IBAADATIKA " DAN BERKATA 'Ali ra: "Perkataan yang paling dicintai Allah AWT apabila hambanya yang sedang sujud berdoa , ROBBI INNII DZOLAMTU NAFSY FAGHFIRLII".
( HR Sa'id bin mansur dalam Sunannya)

Demikianlah Penjelasan singkat Fiqih tentang doa di dalam sujud di sunnatkan berdasarkan petunjuk Rasullulah.

Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?

Apakah ada hadis dan riwayat yang menyebutkan bahwa Adam adalah orang kedelapan yang hidup di muka bumi? Sembari menjelaskan hal ini, tolong Anda terangkan siapa saja tujuh orang sebelum Nabi Adam itu? Apakah terdapat nabi di antara mereka? Apakah mereka adalah orang-orang pintar?

Jawaban secara global
Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini.
Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia yang disebut sebagai “insan atau Nsnas” kendati kita tidak memiliki informasi yang akurat terkait dengan hal-hal detilnya,  tipologi personal dan model kehidupan mereka.
Karena itu, mungkin saja tatkala penciptaan Adam juga masih terdapat beberapa orang dari generasi sebelumnya sebagaimana sebagian ulama menyebutkan hal ini dalam menjelaskan pernikahan anak-anak Adam.
Kami tidak menjumpai teks-teks agama yang menetapkan bahwa Adam adalah manusia kedelapan di muka bumi. Benar bahwa terdapat beberapa riwayat yang menjelaskan bahwa generasi Nabi Adam adalah setelah tujuh periode dan tujuh generasi semenjak penciptaan Adam. Namun boleh jadi riwayat-riwayat ini tengah menyinggung banyaknya periode-periode masa lalu.
Syaikh Shaduq dalam al-Khishâl, meriwayatkan dari Imam Baqir As yang bersabda, “Allah Swt semenjak menciptakan bumi, menciptakan tujuh alam yang di dalamnya (kemudian punah) dimana tidak satu pun dari alam-alam ini berasal dari generasi Adam Bapak Manusia dan Allah Swt senantiasa menciptakan mereka di muka bumi dan mengadakan generasi demi generasi dan alam demi alam muncul hingga akhirnya, menciptakan Adam Bapak Manusia dan keturunannya berasal darinya.
Adapun terkait dengan pertanyaan apakah mereka juga merupakan nabi atau nabi-nabi dan termasuk sebagai manusia-manusia pintar atau tidak? Kita tidak menemukan penjelasan tentang hal ini dalam ayat-ayat al-Quran dan riwayat-riwayat. Namun mengingat bahwa mereka sama dengan kita, manusia (atau Nisnas) maka dari sisi ini kita serupa dengan mereka. Dan tentu saja mereka memiliki kecerdasan dan sangat boleh jadi dapat dikatakan bahwa untuk membimbing mereka diutuslah nabi atau nabi-nabi kepada mereka.

Jawaban Secara Detail
 
Dengan memanfaatkan al-Quran dan riwayat-riwayat secara pasti dapat dikatakan bahwa sebelum Nabi Adam terdapa generasi atau beberapa generasi yang mirip dengan manusia  disebut sebagai “insan atau bangsa Nisnas” meski terkait dengan hal-hal detilnya,  tipologi personal dan model kehidupan mereka, kita tidak memiliki informasi yang akurat.
Allamah Thabathabai berkata, “Dalam sejarah Yahudi disebutkan bahwa usia jenis manusia semenjak diciptakan hingga kini tidak lebih dari tujuh ribu tahun lamanya...namun para ilmuan Geologi meyakini bahwa usia genus manusia lebih dari jutaan tahun lamanya. Mereka menyuguhkan sejumlah argumen untuk dari fosil-fosil yang menyebutkan bahwa terdapat peninggalan manusia-manusia pada fosil-fosil tersebut. Di samping itu, mereka juga membeberkan dalil-dalil skeleton (tengkorak) yang telah membatu milik manusia-manusia purbakala yang usianya masing-masing dari fosil dan skeleton itu ditaksir, berdasarkan kriteria-kriteria ilmiah, kira-kira lebih dari lima ratus ribu tahun. Demikian keyakinan mereka. Namun dalil-dalil yang mereka suguhkan tidak memuaskan. Tidak ada dalil yang dapat menetapkan bahwa fosil-fosil ini adalah badan yang telah membatu milik nenek moyang manusia-manusia hari ini. Demikian juga tidak ada dalil yang dapat menolak kemungkinan ini bahwa tengkorak-tengkorak yang telah membatu ini berhubungan dengan salah satu dari periode manusia-manusia yang hidup di muka bumi, karena boleh jadi demikian adanya, dan boleh jadi tidak. Artinya periode kita manusia-manusia boleh jadi tidak bersambung dengan periode-periode fosil-fosil yang telah disebutkan, bahkan boleh jadi berhubungan degan manusia-manusia yang hidup di muka bumi sebelum penciptaan Adam Bapak Manusia (Abu al-Basyar) dan kemudian punah.  Demikian juga kemunculan manusia-manusia yang kepunahannya berulang, hingga setelah beberapa periode tibalah giliran generasi manusia masa kini.[1]
Karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat manusia sebelum penciptaan Adam dan setelah manusia Adam ditemukan kemudian malaikat ditugaskan untuk sujud kepadanya.[2]
Hanya saja al-Quran tidak menyebutkan secara tegas tentang proses kemunculan manusia di muka bumi, apakah kemunculan jenis makhluk ini (manusia) di muka bumi terbatas hanya pada periode sekarang yang kita hidup di dalamnya, atau periode-periode yang banyak dan periode kita manusia-manusia sekarang ini merupakan periode terakhir?
Kendati mungkin sebagian ayat al-Quran menengarai bahwa sebelum penciptaan Adam As terdapat manusia-manusia yang hidup dimana para malaikat dengan ingatan pikiran mereka tentang manusia, bertanya kepada Allah Swt, “Apakah Engkau akan menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah” [3] dimana dapat disimpulkan dari ayat ini bahwa terdapat masa yang telah berlalu sebelum penciptaan Nabi Adam.[4]
Namun terdapat beberapa riwayat dari para Imam Ahlulbait As yang sampai kepada kita menegaskan bahwa sebelum generasi ini, terdapat generasi-generasi sebelumnya yang telah punah dan riwayat-riwayat ini menetapkan periode-periode manusia sebelum periode yang ada sekarang ini.
Sebagai contoh kami akan menyebutkan sebuah hadis berikut ini:
Penyusun Tafsir Ayyasyi meriwayatkan dari Hisyam bin Salim dan Hisyam bin Salim dari Imam Shadiq As yang bersabda, “Apabila malaikat-malaikat tidak melihat makhluk-makhluk bumi sebelumnya, yang menumpahkan darah lantas dari mana mereka dapat berkata, “Apakah Engkau akan menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah?”[5]
Adapun sehubungan dengan apakah Adam merupakan manusia kedelapan di muka bumi ini harus dikatakan bahwa kami tidak menjumpai teks-teks agama yang menetapkan bahwa Adam adalah manusia kedelapan di muka bumi. Benar terdapat beberapa riwayat yang menjelaskan bahwa generasi Nabi Adam setelah tujuh periode dan tujuh generasi semenjak penciptaan Adam. Namun boleh jadi riwayat-riwayat ini tengah menyinggung banyaknya periode-periode masa lalu. Misalnya Syaikh Shaduq dalam al-Khishâl, meriwayatkan dari Imam Baqir As yang bersabda, “Allah Swt semenjak menciptakan bumi, menciptakan tujuh alam yang di dalamnya (kemudian punah) dimana tidak satu pun dari alam-alam ini berasal dari generasi Adam Bapak Manusia dan Allah Swt senantiasa menciptakan mereka di muka bumi dan mengadakan generasi demi generasi dan masing-masing, alam demi alam muncul hingga akhirnya, (Allah Swt) menciptakan Adam Bapak Manusia dan keturunannya berasal darinya.[6]
Boleh jadi riwayat-riwayat ini dengan memperhatikan riwayat-riwayat lainya yang menetapkan periode-periode yang banyak pada masa silam, tengah menyinggung tentang banyaknya periode pada masa silam; misalnya Syaikh Shaduq dalam kitab Tauhid mengutip riwayat dari Imam Shadiq As yang bersabda, “Kalian mengira bahwa Allah Swt tidak menciptakan manusia lain selain kalian. Bahkan (Allah Swt) menciptakan ribuan ribuan Adam dimana kalian adalah generasi terakhir Adam dari generasi-generasi Adam (lainnya).”[7]
Demikian juga dalam al-Khisâl diriwayatkan dari Imam Shadiq As yang bersabda, “Allah Swt menciptakan dua belas ribu alam yang masing-masing (dari dua belas ribu itu) lebih besar dari tujuh petala langit dan tujuh petala bumi. Tiada satu pun dari penghuni satu alam pernah berpikir bahwa Allah Swt menciptakan alam lainya selain alam (yang ia huni).”[8]
Akan tetapi sebagaimana yang Anda perhatikan riwayat terakhir menyinggung tentang penciptaan alam-alam dan boleh jadi alam-alam tersebut berada di luar planet bumi dan kita dapat memandang riwayat-riwayat yang menyebutkan tentang tujuh periode sebelumnya di muka bumi itu tidak bertentangan satu sama lain
Namun (dengan asumsi adanya manusia-manusia sebelum Adam) apakah tatkala penciptaan Nabi Adam As manusia dari generasi manusia-manusia sebelumnya masih tersisa?
Dengan memperhatikan beberapa indikasi bukan mustahil bahwa pada masa penciptaan Adam terdapat orang-orang dari generasi-generasi sebelumnya yang masih tersisa dan tengah mengalami kepunahan. Artinya mereka masih tetap ada (pada masa penciptaan Adam) sebagaimana disebutkan oleh sebagian ulama.[9] Salah satu ulama kontemporer terkait dengan pernikahan anak-anak Adam berkata, “Di sini juga terdapat kemungkinan lain bahwa anak-anak Adam menikah dengan manusia-manusia yang tersisa dari generasi sebelum Adam karena sesuai dengan riwayat Adam bukanlah manusia pertama yang hidup di muka bumi. Penelitian ilmiah manusia hari ini menunjukkan bahwa genus manusia kemungkinan telah hidup di muka bumi semenjak beberapa juta tahun sebelumnya, padahal sejarah kemunculan Adam hingga masa sekarang ini tidak terlalu lama (kurang lebih 7000 tahun). Karena itu kita harus menerima bahwa sebelum Adam terdapat manusia-manusia lainnya yang hidup di muka bumi yang tatkala kemunculan Adam tengah mengalami kepunahan. Apa halangannnya anak-anak Adam menikah dengan manusia dari salah satu generasi sebelumnya yang masih tersisa?”[10]
Tentu saja tidak terdapat keraguan bahwa Nabi Adam adalah manusia pertama dari generasi yang ada sekarang ini.
Al-Quran nampaknya menegaskan bahwa generasi yang ada sekarang ini berasal dari ayah dan ibu yang berujung pada satu ayah (bernama Adam) dan satu ibu (yang dalam beberapa riwayat dan Taurat bernama Hawa) dan kedua manusia ini adalah ayah dan ibu seluruh manusia. Demikian juga ayat-ayat berikut menyokong makna ini, “Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani).” (Qs. Al-Sajdah [32]:8); “Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya, “Jadilah” (seorang manusia) , maka jadilah dia.” (Qs. Ali Imran [3]:59); “(Ingatlah) ketika Tuhan-mu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan penciptaannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)-Ku; maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.” (Qs. Shad [38]:71 & 72)
Seperti yang Anda saksikan ayat-ayat yang telah dikutip memberikan kesaksian bahwa sunnah Ilahi menjamin lestarinya generasi manusia melalui pembuahan sperma namun penciptaan dengan sperma ini terjadi setelah dua orang dari jenis ini (manusia sekarang ini) diciptakan dari tanah liat dan Dia menciptakan Adam kemudian setelah Adam istrinya yang diciptakan dari tanah liat (dan setelah memiliki badan dan alat-alat reproduksi, Allah menciptakan anak-anaknya dengan menciptakan sperma pada badan Adam dan istrinya). Karena itu, tidak terdapat keraguan bahwa generasi manusia (sekarang ini) berujung pada Adam dan istrinya berdasarkan bentuk lahir ayat-ayat yang disebutkan di atas.[11]
Adapun pertanyaan berikutnya apakah di antara generasi tersebut terdapat seorang nabi? Apakah mereka juga termasuk orang-orang yang memiliki intelegensia? Kita tidak menemukan penjelasan tentang hal ini dalam ayat-ayat al-Quran dan riwayat-riwayat. Namun mengingat bahwa mereka sama dengan kita, manusia (atau Nisnas) maka dari sisi ini kita sama dengan mereka. Dan tentu saja mereka memiliki intelegensia dan kecerdasan serta sangat boleh jadi dapat dikatakan bahwa untuk membimbing mereka diutuslah nabi atau nabi-nabi kepada mereka. [iQuest]
 
 

Cara Istinja Rasullulah SAW

“Islam memang agama yang sempurna, adik-adikku sekalian. Dari A-Z telah dijabarkan oleh Islam untuk membina umat, memberi petunjuk, dan menggolontorkan kebaikan dalam tiap perbuatan seorang Muslim. Tidak terkecuali, dalam cara kita melakukan istinja`,” inilah pendahuluan yang saya sampaikan di kajian anak-anak TPQ semalam.
Dengan mimik serius, mereka mengikuti keterangan yang saya sampaikan dengan bersandar pada sebuah kitab berjudul Ad-Duruus Al-Fiqhiyyah Jilid I. Kitab ini disusun oleh Habib Abdurrahman bin Saggaf As-Saggaf, Bukit Duri, Jakarta.
Secara bahasa istinja` artinya terlepas atau selamat. Sedangkan menurut istilah adalah bersuci sesudah buang air besar atau buang air kecil. Biasanya istinja` dilakukan kamar mandi. Di sinilah, perlunya kita menghadirkan kembali tata cara beristinja` yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW sehingga dalam istinja` terkandung pahala dan keutamaan, agar kita menghidupkan ajaran Islam, dan bangga sebagai umat terbaik di muka bumi ini.
Cara beristinja’ dapat dilakukan dengan salah satu dari cara berikut :
1. Membasuh atau membersihkan tempat keluar kotoran dengan air sampai bersih. Ukuran bersih ini ditentukan oleh keyakinan masing-masing.
2. Membasuh atau membersihkan tempat keluar dengan batu, kemudian dibasuh dan dibersihkan dengan air.
3. Membersihkan tempat keluar kotoran dengan batu atau benda-benda kesat lainnya sampai bersih. Membersihkan tempat keluar kotoran sekurang-kurangnya dengan tiga buah batu atau sebuah batu yang memiliki tiga permukaan sampai bersih.
Adapun adab buang air yang diajarkan oleh Rasul sebagai berikut:
1. Mendahulukan kaki kiri pada waktu masuk tempat buang air (WC).
2. Membaca doa masuk WC. Bismillahi Allahumma innii ‘a-udzubika minal khubutsi wal khoba-its (Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kotoran dan dari segala yang kotor).
3. Istinja’ hendaklah dilakukan dengan tangan kiri.
4. Saat membasuh atau membersihkan kotoran dari lubang jalan depan atau belakang, membaca doa dalam hati: Allahumma Hasshhin Farjiy minal Fawaahissh wa Thahhir Qalbiy minan Nifaaq (Ya Allah, jagalah kemaluanku dari perbuatan-perbuatan kejia dan sucikan hatiku dari kemunafikan)
5. Pada waktu buang air hendaklah memakai alas kaki.
6. Mendahulukan kaki kanan ketika keluar dari WC.
7. Membaca doa ketika keluar dari WC. Ghufroonakal hamdu lillaahil ladzii adzhaba ‘annil hadzaa wa ‘aafaanii (Aku mengharap ampunanMu. Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran yang menyakitkan diri saya, dan Engkau telah menyehatkan saya.”
Hal-hal yang Dilarang Ketika Buang Air:
1. Buang air di tempat terbuka.
2. Buang air di air yang tenang.
3. Buang air di lubang-lubang karena kemungkinan ada binatang yang terganggu di dalam lubang itu.
4. Buang air di tempat yang dapat mengganggu orang lain.
5. Buang air di bawah pohon yang sedang berbuah.
6. Bercakap-cakap kecuali sangat terpaksa.
7. Menghadap kiblat atau membelakinya.
8. Membawa ayat-ayat Al-Qur’an.

Letak Lokasi Bukit Nabi Musa Menerima wahyu


Palestina negeri yang diberkahi Allah dengan zaitun yang senantiasa menghasilkan minyak
”Demi buah tin dan zaitun. Demi (Bukit) Thursina. Dan, demi negeri yang aman ini.” (Attin ayat 1-3).
Tiga ayat di atas merupakan sumpah Allah SWT. Kalimat atau kata-kata sumpah Allah juga terdapat pada beberapa surah dan ayat lain dalam Alquran.
Memahami ayat tersebut, ternyata tidaklah mudah. Berbagai pertanyaan muncul mengenai sumpah Allah tersebut. Apa keistimewaan buah tin dan buah zaitun, di mana sesungguhnya keberadaan Thursina, dan di mana negeri yang aman itu.
Sejumlah ahli tafsir pun berbeda pendapat dalam menafsirkan ketiga ayat di atas, misalnya Thursina. Hampir semua ahli tafsir menyepakati bahwa Bukit Thursina adalah bukit saat Musa menerima wahyu dari Allah. Namun, mereka berbeda pendapat dalam memutuskan letak Bukit Thursina tersebut. Setidaknya, ada tiga versi tentang Bukit Thursina.

Versi Pertama
Sejumlah ahli tafsir meyakini bahwa Bukit Thursina sebagaimana disebutkan dalam surah Attin berada di wilayah Mesir yang lokasinya berada di Gunung Munajah, di sisi Gunung Musa. Lokasi ini dikaitkan dengan keberadaan Semenanjung Sinai. Pendapat ini didukung oleh Sayyid Quthb dalam tafsirnya Fi Zhilal al-Qur’an. Menurut Quthb, Thursina atau Sinai itu adalah gunung tempat Musa dipanggil berdialog dengan Allah SWT.
Dalam versi ini pula, banyak pihak yang meyakini bahwa daerah Mesir adalah tempat yang disebutkan sebagai Thursina. Sebab, di daerah ini, terdapat sebuah patung anak lembu. Peristiwa ini dikaitkan dengan perbuatan Samiri, salah seorang pengikut Nabi Musa yang berkhianat.
Dalam surah Al-A’raf ayat 148, disebutkan bahwa ”Kaum Musa, setelah kepergian (Musa ke Gunung Sinai), mereka membuat patung anak sapi yang bertubuh dan dapat melenguh (bersuara) dari perhiasan (emas). Apakah mereka tidak mengetahui bahwa (patung) anak sapi itu tidak dapat berbicara dengan mereka dan tidak dapat (pula) menunjukkan jalan kepada mereka? Mereka menjadikannya (sebagai sembahan). Mereka adalah orang-orang yang zalim.”
Ketika kaum Bani Israil keluar dari tanah Mesir, mereka banyak membawa perhiasan masyarakat Mesir (berupa emas dan perak). Para wanita Bani Israil telah meminjamnya dari mereka untuk dipakai sebagai hiasan. Perhiasan tersebut dibawa ketika Allah memerintahkan mereka keluar dari Mesir. Mereka kemudian melepaskan perhiasan tersebut karena diharamkan. Setelah Musa pergi ke tempat perjumpaan dengan Rabb-nya, Samiri mengambil perhiasan itu dan menjadikannya sebagai patung anak lembu yang bisa mengeluarkan suara melenguh jika angin masuk ke dalamnya. Mungkin, segenggam tanah yang dia ambil dari jejak utusan (Jibril) membuat patung anak lembu tersebut dapat melenguh.
Sementara itu, dalam Kitab Perjanjian Lama, disebutkan bahwa ”Ketika bangsa itu melihat Musa sangat lambat saat turun dari gunung, mereka lalu berkumpul mengelilingi Harun dan berkata, ‘Buatkanlah tuhan yang dapat berjalan di hadapan kami. Sebab, Musa ini orang yang telah memimpin kami keluar dari Mesir. Kami tidak tahu apa yang terjadi dengannya.’ Harun kemudian berkata kepada mereka, ‘Lepaskan dan serahkanlah kepadaku anting-anting emas yang ada pada istri, putra, dan putri kalian.’ Seluruh bangsa itu pun menanggalkan anting-anting emas dan menyerahkannya kepada Harun. Harun menerima perhiasan-perhiasan itu. Dia lalu melelehkan dan menuangkannya ke patung yang bergambar anak lembu. Mereka kemudian berkata, ‘Hai Israil, inilah tuhan-tuhanmu yang telah mengeluarkan kalian dari negeri Mesir.” (Kitab Keluaran ayat 2-5).
Dalam kisah yang disebutkan pada Kitab Perjanjian Lama, tampak Harun telah berbuat salah. Sebaliknya, Alquran justru membebaskan Harun dari perbuatan yang dituduhkan tersebut.
Karena itu, menurut sebagian ahli tafsir, Thursina terletak di Sinai. Inilah versi pertama. Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi dan Rasul, pendapat pertama yang mengatakan Thursina berada di wilayah Mesir sangat lemah. Sebab, perkataan itu hanya mengandung kekeliruan pemahaman yang diidentikkan dengan kata ‘Sinai’.
”Siapa yang bisa memastikan bahwa yang dimaksud Allah SWT dengan Thursina itu adalah Sinai, Mesir? Sekiranya memang benar demikian, tentunya Allah SWT tidak mengatakan Siniin jika maksudnya Sinai.

Versi Kedua
Mengutip pendapat Muhammad bin Abdul Mun’im al-Himyari, dalam bukunya Al-Raudh al-Mi’thar fi Khabari al-Aqthar, Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Hadis, menyatakan bahwa Thursina adalah bukit yang terletak di barat daya negeri Syam. Di sini, Allah SWT berbicara secara langsung dengan Nabi Musa AS.
Sementara itu, dalam al-Qamus al-Islam, kata ‘Thursina’ adalah gunung yang tandus atau gersang.
Nama bukit ThurSina disebutkan dalam Alquran sebagaimana surah Attin ayat 1 dan surah Almu’minun ayat 20.
Ar-Razi dalam tafsirnya menyebutkan, banyak dalil yang menguatkan pendapat bahwa yang dimaksud Thuur Siniin adalah bukit di Baitul Maqdis.
Di antara pendapat yang disebutkan Ar-Razi adalah mufassir seperti Qatadah dan al-Kalibi yang menyatakan kata Thuur Siniin (Sinai) adalah bukit yang berpepohonan dan berbuah-buahan.
Apakah ini adalah Sinai, Mesir? ”Kalau memang ya, tentu tak seorang pun yang membantahnya,” kata Sami.
Menurut Sami, justru yang dimaksud dalam ayat itu adalah Thur Sina, bukit di Baitul Maqdis dan Balad al-Amin adalah Makkah. Berikut argumentasinya.
Allah berfirman, ”Dan, pohon kayu yang keluar dari Thursina (pohon zaitun) yang menghasilkan minyak dan menjadi makanan bagi orang-orang yang makan.” (Almu’minun ayat 20).
Ayat ini, kata Sami, mengikat dan menghimpun dengan kuat antara ‘Thursina’ dan hasil bumi serta tumbuh-tumbuhan penghasil minyak bagi orang yang makan. Sementara itu, lanjutnya, di Sinai (Mesir) tidak ada pohon zaitun yang mampu menghasilkan buah, apalagi mengeluarkan minyak.
Menurut dia, ayat 20 surah Almu’minun dan ayat 1-3 surah Attin itu justru merujuk pada tanah suci di Palestina. Di Palestina, jelas Sami, terdapat banyak pohon zaitun yang terus berproduksi di sepanjang tahun sehingga penduduk di sekitar Baitul Maqdis menamakannya dengan ”Bukit Zaitun” dan Allah SWT telah berseru kepada Musa di tempat yang diberkahi di sisi bukit.
”Maka, tatkala Musa sampai ke (tempat) api, diserulah Dia (arah) pinggir lembah yang sebelah kanan(nya) pada tempat yang diberkahi dari sebatang pohon kayu.” (Alqashash ayat 30).
Hal yang sama juga diungkapkan Ustaz Shalahuddin Ibrahim Abu ‘Arafah, seorang ulama asal Palestina. Menurutnya, Bukit Thursina adalah tempat yang diberkahi. Dan, tempat yang diberkahi itu adalah Palestina sebagaimana surah Al-Isra ayat 1 yang menceritakan peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Keterangan ini makin diperkuat lagi dengan ayat 6 surah Annaziat dan ayat 21 surah Almaidah. ”Tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci, yaitu Lembah Thuwa.” (Annaziat: 6). ”Hai kaumku, masuklah ke tanah Suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu.” (Almaidah: 21).
Lembah suci itu, jelas Sami, hanya ada dua, yaitu Makkah dan Palestina. ”Karena itu, kita tidak boleh memalingkan maknanya kepada yang lain tanpa bukti dan keterangan,” jelasnya.
Merujuk pada hadis Rasulullah SAW yang menyatakan fitnah Dajjal dan Isa bin Maryam bahwa Allah SWT akan memberi wahyu kepada Isa bin Maryam sesudah dia membunuh Dajjal di gerbang Lod di Baitul Maqdis, ”Bawalah hamba-hamba-Ku berlindung ke bukit.”
Para ulama menyepakati bahwa konteks hadis itu adalah Baitul Maqdis, bukan Sinai, Mesir.
Apalagi, terdapat peristiwa Nabi Musa AS menerima wahyu saat keluar dari Mesir akibat kejaran Firaun. Karena itu, pendapat ini menegaskan bahwa yang dimaksud Thursina itu sudah berada di luar Mesir.
Seperti diketahui, Semenanjung Sinai merupakan wilayah yang sangat luas, yaitu mencapai 9.400 km persegi dengan panjang sekitar 130 km. Dan, sisi pertamanya adalah Teluk Aqabah dengan panjang 100 km. Di sisi keduanya adalah Teluk Suez dengan panjang 150 km. Sedangkan, gunung tertinggi di semenanjung Sinai adalah Gunung Katrina (2.637 m).

Versi Ketiga
Selain kedua versi di atas, terdapat satu lagi tempat yang diduga sebagai Bukit Thursina. Tempat itu adalah bukit sebelah selatan Nablus (Palestina) atau yang dinamakan Jurzayem.
Pendapat ini merujuk pada Bangsa Kan’an yang membangun Kota Nablus dan menamakannya Syukaim, yaitu nama yang diubah bangsa Ibrani pertama menjadi Syukhaim, tempat tersebarnya kaum Yahudi dari sekte Samiri. Dan, mereka adalah sekte yang meyakini lima kitab dari Perjanjian Lama serta memercayai bahwa tempat suci Yahudi terletak Bukit Thur, yaitu sebelah selatan Nablus.
Dari ketiga versi tersebut, tampaknya ada dua pendapat yang sangat kuat, yaitu Sinai di Mesir dan Baitul Maqdis di Palestina. Manakah Bukit Thursina yang sesungguhnya? Wa Allahu A’lam. sya

Buah Tin, Zaitun, Thursina, dan Negeri yang Aman
Nama-nama di atas merupakan ayat 1-3 dari surah Attin. Nama-nama itu di antaranya masih diperdebatkan. Di antara yang diperdebatkan itu adalah buah tin, zaitun, dan Thursina. Sementara itu, mengenai kata al-Balad al-Amin (negeri yang aman), para ulama sepakat bahwa negeri itu adalah Makkah. Adapun negeri yang diberkahi adalah Makkah dan Palestina.
Sejumlah pendapat, sebagaimana dikemukakan di atas, sebagian besar menyatakan bahwa Thursina mengarah kepada sekitar Baitul Maqdis di Palestina. Namun, sebagaimana diterangkan di atas, ternyata ada pula yang mengaitkan surah Attin ayat 1-3 itu menunjukkan tiga tempat berbeda.
Kata Wa at-Tin wa az-Zaitun dirujuk pada Palestina yang daerah ini dikenal dengan pohon tin dan zaitun yang sangat banyak. Tempat ini merupakan tempat Nabi Isa AS ditugaskan sebagai rasul dalam menyebarkan agama tauhid (Nasrani).
Sedangkan, mengenai kata wa Thuuri Siniin (demi Bukit Thursina), sebagian penafsir merujuk pada Nabi Musa AS yang menyebarkan agama Yahudi di Mesir untuk melawan Firaun dan membela Bani Israil.
Dan, mengenai kalimat wa haadza al-Balad al-Amiin (dan demi kota/negeri yang aman ini), para ulama menyepakati bahwa negeri tersebut adalah Makkah.
Dari ketiga daerah dan kota yang disebutkan para mufassir itu, mereka memaknai bahwa yang dimaksud dalam surah Attin (ayat 1-3) itu adalah tiga negeri (kota) tempat tersebarnya agama Samawi, yaitu agama Yahudi (di Mesir), Islam (Makkah), dan Nasrani (Palestina).
Jadi, para mufassir dalam memaknai surah Attin ayat 1-3 itu terkait dengan penciptaan Allah SWT atas diri manusia sebagaimana ayat berikutnya. ”Allah bersumpah dengan menyebut tiga tempat lahirnya agama-agama Samawi dalam rangka menguraikan fitrah kesucian manusia,” jelas Sayyid Quthb.
Namun demikian, pendapat lain menyatakan, Attin adalah nama Masjid Ashabul Kahfi. Menurut Ibnu Abbas, seorang penafsir besar, Attin adalah masjid yang letaknya berada di Damsyiq (Dimasyq).
Berbeda dengan Ibnu Abbas, Al-Qusimi memahami Attin dalam surah ini adalah tempat Buddha memperoleh jalan keabadian di bawah pohon Attin. Para penganut agama Buddha menamakan pohon tersebut dengan pohon bodhi atau fices religiosa (pohon ara suci) yang terdapat di Bihar.
Namun, ada juga yang berpendapat bahwa Attin adalah bukit tempat berlabuhnya perahu yang membawa Nabi Nuh AS bersama orang-orang yang beriman atau tempat Nabi Ibrahim AS mendapat wahyu Ilahi.
Seperti diketahui, Nabi Ibrahim AS adalah bapak nabi-nabi (Abul Anbiya’) serta pengumandang nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Ini mengisyaratkan bahwa keyakinan akan keesaan Allah haruslah menjadi pangkalan tempat bertolak dan pelabuhan tempat berlayar.Wa Allahu A’lam.

Subscribe via email