1. Memahami dan mengamalkan dua kalimat
syahadat dengan baik dan benar
Allah ‘azza wa jalla berfirman:
“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang
beriman dengan ‘ucapan yang teguh’ dalam kehidupan di dunia dan di akhirat,dan
Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki”
(QS. Ibrahim: 27)
Makna ‘ucapan yang teguh’ dalam ayat ini adalah
dua kalimat syahadat yang dipahami dan diamalkan dengan benar, sebagaimana yang
ditafsirkan sendiri oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah
hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab Shahihnya (jilid 4, hal.
1735):
Dari Baro’ bin ‘Azib rodhiallahu ‘anhu
bahwasanya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “seorang muslim
ketika dia ditanya (diuji) di dalam kuburnya (oleh malaikat Munkar dan Nakir)
maka dia akan bersaksi bahwa ‘tidak ada sesembahan yang benar kecuali Allah’
(لا إله إلا الله) dan ‘Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah
utusan Allah’ (محمد رسول الله), itulah makna Firman-Nya: “Allah
meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat”.
2. Membaca Al Quran dengan menghayati dan
merenungkannya
Al Quran adalah sumber peneguh iman yang paling utama bagi orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Alloh:
Al Quran adalah sumber peneguh iman yang paling utama bagi orang-orang yang beriman, sebagaimana firman Alloh:
“Katakanlah: ‘Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan
Al Quran itu dari Robb-mu dengan benar, untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang
beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri (kepada Allah)” (QS. An Nahl: 102)
Allah ‘azza wa jalla telah menjelaskan dalam Al
Quran bahwa tujuan diturunkannya Al Quran secara berangsur angsur adalah untuk
menguatkan dan meneguhkan hati Rosululloh shalallahu ‘alaihi wa sallam , Allah
‘azza wa jalla berfirman:
“Berkatalah orang-orang yang kafir: mengapa
Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?; demikianlah supaya
Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (teratur dan
benar)” (QS. Al Furqon: 32)
3. Berkumpul dan bergaul bersama
orang-orang yang bisa membantu meneguhkan iman.
Allah menyatakan dalam Al Quran bahwa salah satu di antara sebab utama yang membantu menguatkan iman para sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah keberadaan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam di tengah-tengah mereka. Allah ‘azza wa jalla berfirman:
Allah menyatakan dalam Al Quran bahwa salah satu di antara sebab utama yang membantu menguatkan iman para sahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah keberadaan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam di tengah-tengah mereka. Allah ‘azza wa jalla berfirman:
“Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi
kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rosul-Nya pun
berada di tengah-tengah kalian? Dan barang siapa yang berpegang teguh kepada
(agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang
lurus” (QS. Ali ‘Imran: 101)
Dalam ayat lain Allah berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar(jujur)” (QS. At
Taubah: 119)
Dalam sebuah hadist yang hasan Rasulullah
shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya di antara manusia ada
orang-orang yang keberadaan mereka sebagai pembuka (pintu) kebaikan dan penutup
(pintu) kejelekan” (Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dalam kitab “Sunan” (jilid
1, hal. 86) dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman” (jilid 1, hal. 455) dan
Imam-imam lainnya, dan dihasankan oleh Syekh Al Albani)
4. Berdoa kepada
Allah
Dalam Al Quran Allah ‘azza wa jalla memuji orang-orang yang beriman yang selalu berdoa kepada-Nya untuk meminta keteguhan iman ketika menghadapi ujian. Allah ‘azza wa jalla berfirman :
Dalam Al Quran Allah ‘azza wa jalla memuji orang-orang yang beriman yang selalu berdoa kepada-Nya untuk meminta keteguhan iman ketika menghadapi ujian. Allah ‘azza wa jalla berfirman :
“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang
bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut(nya) yang bertakwa. Mereka
tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak
lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang sabar.
Tidak ada do’a mereka selain ucapan: ‘Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami
dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan
teguhkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir’. Karena
itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yang baik di
akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan” (Ali ‘Imran:
146-148)
Dalam ayat lain Allah ‘azza wa jalla
berfirman:
“Ya Rabb kami, limpahkanlah kesabaran atas
diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap
orang-orang kafir” (QS. Al Baqoroh: 250)
5. Membaca kisah-kisah para Nabi dan
Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam serta orang-orang shalih yang terdahulu untuk
mengambil suri teladan.
Dalam Al Quran banyak diceritakan kisah-kisah
para Nabi, rasul, dan orang-orang yang beriman yang terdahulu, yang Allah
jadikan untuk meneguhkan hati Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dengan
mengambil teladan dari kisah-kisah tsb ketika menghadapi permusuhan orang-orang
kafir. Allah ‘azza wa jalla berfirman:
“Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami
ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu; dan
dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan
bagi orang-orang yang beriman.” (Surat 11. HUD - Ayat 120)
No comments:
Post a Comment