Hosting Unlimited Indonesia
Showing posts with label Fakta Islam. Show all posts
Showing posts with label Fakta Islam. Show all posts

Beberapa Pengakuan Dari Cendikiawan Eropa Yang Meragukan Ke absahan Yesus(Nabi Isa AS) Tuhan

Socianus (1539 – 1604)
“Jika pengorbanan Yesus adalah mutlak dan tidak terbatas meliputi segalanya, maka manusia boleh bebas sepenuhnya berbuat sesuka hatinya. Dan jika doktrin penebusan dosa benar, maka humum Tuhan tidak lagi berlaku mengikat hamba-Nya, karena hukuman atas segala dosa telah dibayar oleh Yesus.”

Dr. Cruden Alexander
“Bahwa untuk tujuan pengorbanan seperti yang ditimpakan kepada Yesus dengan penderitaan dan kesengsaraan yang amat mengerikan, itu sangat memuakkan bagi pemikiran manusia modern dan dianggap suatu doktrin yang sangat menyeramkan.”

George Bernard Shaw
“Saya lebih suka memikul tanggung jawab moral saya, tidaklah baik lagi saya untuk membebankan dosa-dosa pada kambing hitam penebus dosa. Saya akan kurang berhati-hati terhadap dosa, apabila saya tahu bahwa hal itu sama sekali tidak merugikan saya.”

William Ellery Charing (1780 – 1842)
“Pengorbanan itu harus manusia yang melakukan untuk Tuhan, bukan Tuhan untuk manusia. Jika Yesus itu Tuhan, mengapa justru Tuhan yang mengorbankan diri-Nya untuk manusia? Ini tidak masuk akal sehat! Tuhan dapat saja mengampuni dosa-dosa manusia dengan tidak menggunakan kekerasan dan cara yang keji.” (disiksa sampai mati dipaku dikayu salib


Bagaimana Dosa Menurut Islam?
Menurut pandangan Islam, apa pun dosa yang dilakukan oleh manusia, Allah SWT akan mengampuninya, asalkan dia benar-benar mau bertobat dengan sungguh-sungguh, dan berjanji tidak akan melakukannya. Semua dosa bisa Allah ampuni, kecuali dosa syirik.
Simaklah firman Allah dalam Al Qur’an berikut ini :

“Katakanlah, “Hai hamba-hamba Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa[1314] semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs 39 Az Zumar 53).

Dalam pandangan Islam, dosa ditanggung oleh masing-masing pelakunya. Seseorang tidak bisa menanggung dosa orang lain :
“Bahwa tidaklah seseorang yang berdosa akan menanggung dosa yang lain.” (Qs 53 An Najm 38-39)

Kesimpulan
Dari 101 Alasan yang telah diuraikan, jelaslah bahwa Yesus itu bukan Tuhan, tetapi dia hanyalah seorang Nabi atau Rasul Allah yang diutus untuk kaumnya yaitu Bani Israil. Pada keempat Injil semuanya Yesus katakana bahwa dia hanyalah seorang Nabi, dan bukan Tuhan. Perhatikan ucapan Yesus pada empat Injil :

“Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” (Matius 13:57).
“Dan katanya lagi : “AKu berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.” (Lukas 4:24).

“Sebab Yesus sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri.” (Yohanes 4:44).

Orang-orang yang hidup sezaman dengan Yesus juga tahu bahwa Yesus bukan Tuhan, tetapi hanyalah seorang nabi.

“Dan orang banyak itu menyahut: “Inilah nabi Yesus dari Nazaret di galilea.” (Matius 21:11).
Dalam Al Qur’an, Nabi Isa as memberi kesaksian bahwa dia tidak pernah mengatakan dan tidak mengajarkan bahwa dia adalah Tuhan
.
“Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman, “Hai Isa putera Maryam, adakah engkau mengatakan kepada manusia, “Jadikanlah aku dan ibuku menjadi dua Tuhan selain Allah? Isa menjawab, “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan  apa yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya, maka tentulah Engkau mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui segala yang gaib; (Qs 5 Al Maaidah 116).

Dari keterangan Alkitab dan Al Qur’an sama-sama mengatakan bahwa :

YESUS (ISA AS) HANYALAH SEORANG NABI, BUKAN TUHAN.

Allah Subhana Wata Alla Berfirman Dalam Kitab Injilnya
“kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama?” (Yesaya 46:5).
Allah Tidak bisa di tandingi dan di samakan oleh siapapun termasuk nabi Isa As dan Nabi Muhammad SAW.
“Bukankah Aku, Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain dari pada-Ku! Allah yang adil dan Juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku!” (Yesaya 45:21)
Hanya Allah yang bisa jadi penyelamat (juruslamat) tanpa se ijinya tidak ada yang bisa memberi syafaat ATAU PERTOLONGAN apalagi menghapus dosa yang hanya di miliki Oleh Tuhan (HAK VETO) Ridho Allah lah yang bisa menghapus Dosa Umat Manusia termasuk nabi2, isa dan nabi muhammad pun tidak berhak Menghapus Dosa Manusia . 
Allah Is Only ONE Alfa dan Omega Tidak beranak dan tidak di peranakan.

Yesus Bersabda akan ada nabi setelah "Ia"

Yesus minta kepada Bapa / Tuhan seorang penggantinya
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, dan ia akan memberikan kepadamu seorang penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-17).

Sebelumnya Yesus meninggalkan dunia ini, dia meminta kepada Bapanya (Tuhannya) agar supaya mereka memberikan seorang Rasul sebagai pengganti untuk meneruskan risalahnya.
  • Setiap yang meminta seorang pengganti kepada Tuhan, pasti bukan Tuhan.
  • Yesus meminta seorang pengganti, kepada Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan.
Pengganti yang Yesus minta kepada Bapany (Allah) untuk menggantikannya ternyata adalah seorang yang bernama Ahmad (Muhammad SAW).


“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. Aku akan minta kepada Bapa, Penolong yang lain, supaya ia menyertai kamu selama-lamanya,(17)  yaitu roh kebenaran.” (Yohanes 14:15-16).

Yang dimaksud dengan Seorang Penolong atau Penghibur atau roh kebenaran dalam bahasa Yunani = Parlichtus / Paralectos, yang dalam bahasa Arab berasal dari akta “Hmad”, yang Nasharni jaman dulu menulis dengan kata “Ahmad” yang berarti “Yang terpuji”.
Ahmad adalah nama lain dari Nabi Muhammad. Dalam Hadis Riwayat Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ahmad dan Malik, Rasulullah saw bersabda :

“Sesungguhnya aku memiliki beberapa nama : Aku adalah Muhammad, dan aku adalah Ahmad, dan aku adalah Al Maahi (penghapus) karena kekufuran dihancurkan olehku. Aku adalah Al Haasyir dimana ramai orang dikumpulkan setelah masaku. Aku adalah Al Aaqib karena tidak ada lagi nabi penutup setelahku.”

Dalam Al Qur’an Nabi Isa juga bersaksi sebagai berikut :

Dan (ingatlah) ketika Isa putera Maryam berkata, “Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan apa yang sebelumnya dari Taurat, pemberi kabar gembira dengan sesudahku namanya Ahmad.” Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” (Qs 61 ash Shaf 6)

Sisa Kaum Nabi Luth AS Kini telah di temukan







Sisa Azab Yang di terima kaum Sodom Kaum Nabi Luth yang inkar dari jalan Allah dan tidak mentaati Kodratullah bahwasanya Allah telah Ciptakan Sepasang Wanita dan laki-laki untuk saling beradu kasih,Namun Bangsa Sodom yang tidak mau menerima Dakwah Dari Nabi Luth AS Akhirnya di LAKNAT Dan Di azab oleh sang Raja Di Raja Allah SWT Krena Kaum mereka mengadakan pernikahan sesama jenis. di dalam Foto ini banyak Foto Batu yang seperti meratap akan kesalahanya di hadapan Allah SWT, Foto ini kembali membuktikan Adanya kekuasaan Allah Setelah Perahu Nuh,Bulan terbelah,desa kaum Tsamud,Kerangka Kaum AAD dan Laut Merah Yang terbelah, SUBHANALLAH

KUASA ALLAH SWT














 

IKAN SISA NABI SULAIMA



Ikan Sebelah Laut atau juga dikenali sebagai ikan sisa Nabi, nama saintifiknya Pseudorhombus spp. / Achiroides spp. adalah tergolong dalam ikan air masin dan tawar yang terdapat di negara-negara ASEAN termasuk di INDONESIA dan MALAYSIA


Ikan sebelah atau ikan sisa nabi ini menurut sejarah telah dimakan oleh Nabi Sulaiman a.s. tetapi oleh kerana baginda tidak sempat menghabiskannya, baginda telah melepaskan sebelah lagi ke dalam laut dan dengan kehendak Allah ikan itu hidup semula dan berenang kembali kelautan dengan keadaan ikan tersebut yang hanya tinggal sebelah dengan satu mata sahaja dan bukti kewujudannya kekal sehingga kehari ini untuk menjadi iktibar bagi mereka yang masih ragu-ragu dengan kebenaran Islam...

..Wallahualam..



Nabi Sulaiman dan ikan laut


Tidak ada seorang manusia maupun makhluk apapun yang dapat menggantikan Allah swt untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup dan rizki manusia, terlebih lagi bagi seluruh makhluk ciptaan-Nya.
Dikisahkan bahwa Nabi Sulaiman AS ketika urusan dunia telah dilapangkan kepadanya seluas-luasnya dan ia mengatur manusia, bangsa jin, hewan buas, burung-burung, bahkan ia pun telah mengatur seluruh angin, lagi pula ia berkepribadian mulia, lalu ia pun memohon izin kepada Allah swt untuk memberi rizki seluruh makhluk yang biasa memperoleh rizki dari Allah swt, dalam jangka waktu setahun penuh.
Kemudian dijawablah permohonan izin Nabi Sulaiman AS tersebut oleh Allah swt, Allah swt kemudian berfirman kepadanya: “Sungguh, engkau tidak akan mampu”. Sahut Nabi Sulaiman AS: “Ya Allah, izinkanlah bagiku barang sehari saja”. Maka, akhirnya diluluskanlah permohonan Nabi Sulaiman tersebut oleh Allah swt untuk jangka waktu sehari.
Alkisah, setelah Allah swt menurunkan izin secara resmi kepada Nabi Sulaiman AS, mulailah Nabi Sulaiman AS menugasi seluruh bawahannya, baik dari umat manusia maupun bangsa jin, agar mereka mendatangkan seluruh makhluk yang menetap di atas bumi. Dan Nabi Sulaiman AS pun menugasi para juru masak agar secara aktif memasak dan mendatangkan apa saja yangdiperlukan, mereka aktif memasak selamaempat puluh hari. Setelah itu, masakan dijaga baik-baik, anak-anak kecilpun tidak diizinkan untuk mendekatinya agar tidak merusak keadaan makanan. Kemudain Nabi Sulaiman memerintahkan agar seluruh makanan dibariskan/diatur di padang luas. Setelah seluruh makanan tersebut diatur, ternyata panjangnya setara dengan jarak satu bulan perjalanan, dan lebarnya diperkirakan sama dengan panjangnya.
Setelah NAbi Sulaiman AS dan seluruh pengikutnya selesai melakukan persiapan, kemudian Allah swt memberi wahyu kepadanya, Allah swt berseru kepada Nabi Sulaiman AS: “Hai Sulaiman, makhluk manakah yang akan memulai?” Nabi Sulaiman AS menjawab: “Mereka yang menetap di darat dan di laut”. Maka Allah swt mengerahkan ikan-ikan laut golongan besar jenis ikan kakap, Hiu dan lain-lain agar memenuhi panggilan Nabi Sulaiman AS.
Mereka pun mengangkat kepalanya dan menyantap hidangan yang ada, sahut mereka: “Hai Sulaiman, pada hari ini Allah swt telah menjadikan rizkiku pada tanganmu”. Kemudian Nabi Sulaiman AS berseru: “Silahkan mengambil makanan yang ada”. Maka golongan ikan besar pun mulai bersantap, dan belum ada sejenak saja semua makanan telah habis ditelan mereka, bahkan mereka pun berseru kepada Nabi Sulaiman AS: “Hai Sulaiman, kenyangkanlah perutku, kini aku masih merasa lapar”. Jawab Nabi Sulaiman AS: “Belum kenyangkah kamu?” Sahutnya: “Hingga saat ini aku masih belum terasa kenyang”. Dan seketika itu pula, Nabi Sulaiman AS pun tersungkur bersujud kepada Allah swt, sahutnya: “Maha suci Allah swt yang telah menjamin rizki setiap makhluk-Nya ” (Badi’ul Asrar)
Dikutip dari Kitab Durratun Nashihin
Tanggapan :
* Allah pasti mencukupi rezeki seluruh makhluq, dg jumlah yg tak bisa dihitung hanya Dia yg tahu.
“Sesungguhnya Allah, Dia-lah Maha Pemberi rizki, Yang Memiliki Kekuatan lagi sangat Kokoh.” (QS. 51: 58).
* Bahkan manusia paling kaya pun tak dapat mrncukupi rizki 1 macam ikan saja.
Padahal makanan tersebut jumlahnya amat banyak, 40 hari perjalanan..
Nabi Sulaiman as dilimpahi kekayaan yang belum pernah ada sebelumnya.  “.. anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang jua pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi (QS Shaad: 35)
* Seharusnya kita yakin atas jaminan rezeki dari Allah, karena tidak ada yg dapat memberi rizki selain Dia.

فِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ@فَوَرَبِّ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ إِنَّهُ لَحَقٌّ مِثْلَ مَا أَنَّكُمْ تَنْطِقُونَ

Dan di langit ada (sebab-sebab) rizki kamu, juga apa saja yang telah dijanjikan kepada kalian. Maka, demi Tuhan langit dan bumi, sesungguhnya yang dijanjikan itu adalah benar-benar (akan terjadi) seperti perkataan yang kamu ucapkan.” (Q.s. Adh-Dhâriyât; 22-23).

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي اْلأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللهِ رِزْقُهَا

“Dan tidak ada satupun hewan melata di muka bumi ini, kecuali rizkinya telah ditetapkan oleh Allah.” (Q.s. Hûd: 6).
* Teladan dari nabi sulaiman adalah beliau kaya tetapi tak membutnya lalai dan lupa bersyukur.
Setiapkali nabi Sulaiman as melihat kenikmatan-kenikmatan material dan spiritual yang dianugerahkan oleh Allah swt kepada beliau as dan sebelumnya kepada ayahanda beliau, nabi Daud as, beliau berkata: “Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya).”QS. An-Naml: 40.
Semoga apa yg kita punya tak lupa selalu kita syukuri..

4 Nabi Yang masih hidup Hingga Sekarang

1. Kisah Nabi Isa Alaihissalam
Al-Qur’an menerangkan dalam surat AnNisaa’:157 bahwa Nabi Isa AS tidaklah dibunuh maupun disalib oleh orang-orang Kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah SWT seperti Nabi Isa AS (sebagian ulama berpendapat orang yang diserupakan adalah muridnya yang berkhianat yang bernama Yudas Iskariot) dan karena ucapan mereka:
“Sesungguhnya kami telah membunuh AlMasih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
(An Nisaa’ : 157)
sky.jpg
Nabi Isa AS diselamatkan oleh Allah SWT dengan jalan diangkat ke langit dan ditempatkan disuatu tempat yang hanya Allah SWT yang tahu tentang hal ini. AlQur’an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini. ”Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An Nisaa’ :158)
(Khotib)
2. Kisah Nabi Khidir Alaihissalam
Pada saat Raja Iskandar Dzul Qarnain pada tahun 322 S. M. berjalan di atas bumi menuju ke tepi bumi, Allah SWT mewakilkan seorang malaikat yang bernama Rofa’il untuk mendampingi Raja Iskandar Dzul Qarnain. Di tengah perjalanan mereka berbincang-bincang, Raja Iskandar Dzul Qarnain berkata kepada malaikat Rofa’il: “Wahai malaikat Rofa’il ceritakan kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit ”,
malaikat Rofa’il berkata, “Ibadah para mailaikat di langit di antaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya ”.
Kemudian raja berkata, “Alangkah senangnya seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada Allah ”.
Lalu malaikat Rofa’il berkata, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber air bumi, namanya ‘Ainul Hayat’ yang berarti, sumber air hidup. Maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga ia mohon kepada Allah agar supaya dimatikan ”.
Kemudianya raja bertanya kepada malaikat Rofa’il, “Apakah kau tahu tempat “Ainun Hayat itu?”.
mailaikat Rofa’il menjawab, “Bahwa sesungguhnya Ainun Hayat itu berada di bumi yang gelap ”.
Setelah raja mendengar keterangan dari malaikat Rofa’il tentang Ainul hayat, maka raja segera mengumpulkan ‘Alim Ulama’ pada zaman itu, dan raja bertanya kepada mereka tentang Ainul Hayat itu, tetapi mereka menjawab, “Kita tidak tahu khabarnya, namun seoarng yang alim di antara mereka menjawab, “ Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat nabi Adam AS, beliau berkata bahwa sesungguhnya Allah meletakkan Ainul Hayat di bumi yang gelap ”.
“Di manakah tempat bumi gelap itu?” tanya raja.
Seorang yang alim menjawab, “Di tempat keluarnya matahari”.
royo_bestof_023.jpg
Kemudian raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu raja bertanya kepada sahabatnya. “Kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap ?”.
Para sahabat menjawab, “Kuda betina yang perawan”.
Kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang perawan-perawan, lalu raja memilih-milih di antara tentaranya, sebanyak 6000 orang dipilih yang cendikiawan dan yang ahli mencambuk.
Di antara mereka adalah Nabi Khidir AS, bahkan beliau menjabat sebagai Perdana Menteri. Kemudian berjalanlah mereka dan Nabi Khidir AS berjalan di depan pasukannya dan mereka jumpai dalam perjalanan, bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat pada arah kiblat.
Kemudian mereka tidak berhenti-henti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun, sehingga sampai ditepi bumi yang gelap itu, ternyata gelapnya itu memancar seperti asap, bukan seperti gelapnya waktu malam. Kemudian seorang yang sangat cendikiawan mencegah Raja masuk ke tempat gelap itu dan tentara-tentaranya, berkata ia kepada raja. ”Wahai Raja, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk tempat yang gelap ini karena tempat yang gelap ini berbahaya. ”
Lalu Raja berkata: ” Kita harus memasukinya, tidak boleh tidak.”
Kemudian ketika Raja hendak masuk, maka meraka semua membiarkannya. Kemudian Raja berkata kepada pasukannya: ”Diamlah, tunggulah kalian ditempat ini selama 12 tahun, jika aku bisa datang pada kalian dalam masa 12 tahun itu, maka kedatanganku dan menunggu kalian termasuk baik, dan jika aku tidak datang sampai 12 tahun, maka pulanglah kembali ke negeri kalian”.
Kemudian raja bertanya kepada Malaikat Rofa’il: ” Apabila kita melewati tempat yang gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita ?”.
“Tidak bisa kelihatan”,jawab malaikat Rofa’il,” akan tetapi aku memberimu sebuah merjan atau mutiara, jika merjan itu ke atas bumi, maka mutiara tersebut dapat menjerit dengan suara yang keras, dengan demikian maka kawan- kawan kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian.”
Kemudian Raja Iskandar Dzul Qurnain masuk ke tempat yang gelap itu bersama sekelompok pasukannya, mereka berjalan di tempat yang gelap itu selama 18 hari tidak pernah melihat matahari dan bulan, tidak pernah melihat malam dan siang, tidak pernah melihat burung dan binatang liar, sedangkan raja berjalan dengan didampingi oleh Nabi Khidlir AS.
Di saat mereka berjalan, maka Allah SWT memberi wahyu keapda Nabi Khidlir AS, ”Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat ini Aku khususkan untuk kamu ”.
Setelah Nabi Khidlir menerima wahyu tersebut, kemudian beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya: “ Berhentilah kalian di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang kepada kalian. ”
Kemudian beliau berjalan menuju ke sebelah kanan jurang, maka didapatilah oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu. Kemudian Nabi Khidlir AS turun dari kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun ke “Ainul Hayat” (sumber air kehidupan) tersebut, dan beliau terus mandi dan minum sumber air kehidupan tersebut, maka dirasakan oleh beliau airnya lebih manis daripada madu. Setelah beliau mandi dan minum Ainul hayat tersebut, kemudian beliau keluar dari tempat Ainul Hayat itu terus menemui Raja Iskandar Dzulkarnain, sedangkan raja tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Nabi
Khidlir AS, tentang melihat Ainul Hayat dan mandi.
(Menurut riwayat yang diceritakan oleh Wahab bin Munabbah), dia berkata, bahwa Nabi Khidlir AS adalah anak dari bibi Raja Iskandar Dzul Qarnain. Dan raja Iskandar Dzulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak oleh Raja sinar seperti kilat, maka terlihat oleh Raja, bumi yang berpasir merah dan terdengar oleh raja suara gemercik di bawah kaki kuda, kemudian Raja bertanya kepada Malaikat Rofa’il: “Gemercik ini adalah suara benda apabila seseorang mengambilnya, niscaya ia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya, niscaya ia akan menyesal juga. ”
Kemudian di antara pasukan ada yang membawanya namun sedikit, setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu, ternyata bahwa benda tersebut adalah yakut yang berwarna merah dan jambrut yang berwarna hijau, maka menyesallah pasukan yang mengambil itu karena mengambilnya hanya sedikit, demikianlah pula pasukan yang tidak mengambilnya, bahkan lebih menyesal. Diriwayatkan oleh Ats-tsa’Labi dari: Iman Ali Rodliayllohu ‘ anhu.
1. Cerita ini dikutib dari kitab “ Baidai’iz karangan Syeikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas halaman 166 – 168. Penerbit: Usaha Keluarga s Semarang.
2. Cerita dari Kitab Nuzhatul Majalis Karangan Syeikh Abdul Rohman Ash-Shafuri.
Penerbit Darul Fikri Bairut Halaman 257 – 258.
)
3. Kisah Nabi Idris Alaihissalam
Lalu keduanya menerusakan perjalanan sampai empat hari lamanya dan selama itu pula Nabi Idris AS menemukan keanehan yang ada pada Malaikat itu dan Nabi Idris AS bertanya: ”Hai tuan, kamu ini sebenarnya siapa?”,
Malaikat itu menjawab: ”Saya adalah malaikat pencabut nyawa”.
Nabi Idris AS bertanya:” Apakah kamu akan mencabut nyawa manusia?”,
Malaikat menjawab:”Ya”,
Nabi Idris AS bertanya: ”Apakah kamu juga mencabut nyawa selama dalam perjalanan bersama saya?”,
Malaikat menjawab: ”Ya, saya telah mencabut beberapa nyawa manusia dan sesungguhnya nyawa manusia itu adalah bagaikan hidangan makanan, sebagai mana kamu menghadapi sesuap makanan saja”.
Nabi Idris AS berkata: ”Dan apakah kamu datang ini untuk mencabut nyawa saya atau sekedar berkunjung?”,
Malaikat menjawab: ”Saya datang hanya untuk berkunjung”,
Nabi Idris AS berkata: ”kalau begitu saya punya hajat kepadamu”,
Malaikat menjawab: ”Hajat apa, hai Nabi Idris?”
Nabi Idris AS berkata: ”Saya ingin agar kamu mencabut nyawa saya, lalu memohonlah kepada Allah untuk menghidupkan saya sehingga saya bisa beribadah kepada Allah sesudah merasakan sakitnya mati”.
Malaikat menjawab: ”Sungguh saya tidak bisa mencabut nyawa seseorang tanpa seijin Allah”.
Lalu Allah SWT berfirman kepada Malaikat: ”Cabutlah nyawa Idris!”.
Kemudian malaikat itu mencabut nyawa Nabi Idris AS dan matilah Nabi Idris AS lalu Malaikat menangis sambil merendahkan diri untuk memohon kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris AS kembali, kemudian Allah menghidupkan Nabi Idris AS, lalu malaikat bertanya: ”Hai Nabi Idris bagaimana rasanya mati itu?”.
Nabi Idris AS berkata:”Sungguh rasanya mati itu bagaikan binatang yang dikuliti dalam keadaan masih hidup, sedang rasa mati itu melebihi 100X lipat rasa sakit binatang yang dikuliti dalam keadaan masih hidup”.
Malaikat menjawab:”Hai Nabi Idris, padahal saya mencabut nyawamu itu dengan cara hati-hati dan sangat halus dan ini belum pernah saya lakukan kepada siapapun”.
Nabi Idris AS berkata: ”Saya mempunyai hajat yang lain kepadamu, yaitu ingin melihat neraka jahannam, agar saat melihat itu saya lebih banyak beribadah kepada Allah”.
Malaikat menjawab: ”Sungguh saya tidak bisa masuk neraka jahannam tanpa ada izin dari Allah”, lalu Allah SWT berfirman kepada Malaikat: ”Pergilah kamu bersama Nabi Idris ke neraka jahannam”.
Kemudian malaikat bersama Nabi Idris AS pergi ke neraka jahannam, maka Nabi Idris AS dapat melihat segala yang dipersiapkan untuk menyiksa di neraka jahannam, lalu keduanya kembali dari neraka jahannam. Nabi Idris AS berkata: ”Saya punya hajat lagi kepada kamu, agar kamu mengajakku pergi ke syurga,dan setelah itu saya akan menjadi hamba yang lebih taat dalam beragama”.
Malaikat berkata: ”Saya tidak bisa masuk syurga tanpa ada ijin dari Allah”.
Lalu Allah AS berfirman: ”Hai Malaikat pergilah kamu bersama Idris ke syurga”.

Dan keduanya pergi ke syurga dan berhanti di depan pintu syurga, maka Nabi Idris AS dapat melihat segala kenikmatan yang ada dalam syurga, melihat kerajaan yang banyak, melihat anugerah yang banyak dan melihat pepohonan dan buah-buahan yang beraneka macam ragamnya.
Nabi Idris berkata: ”Wahai Malaikat, saya telah merasakan mati, telah melihat segala macam siksaan dalam neraka, lalu mohonlah kepada Allah, agar ia memberi izin saya masuk ke syurga, sehingga saya dapat minum air syurga dan sakit saya menjadi hilang serta terhindar dari neraka jahannam”.
Lalu Allah Berfirman kepada malaikat: ”Masuklah kamu ke syurga bersama Idris”,
kemudian keduanya masuk syurga dan Nabi Idris AS meletakan sandalnya di bawah salah satu pohon di syurga, dan setelah keluar dari syurga.Nabi Idris berkata kepada Malaikat: ”Sungguh sandal saya tertinggal di syurga, maka kembalikan saya ke syurga”,
dan setelah Nabi Idris AS tiba di syurga, Nabi Idris AS tidak mau di ajak keluar, ia ingin tetap tinggal dalam syurga, hingga Malaikat berteriak:”Hai Nabi Idris, keluarlah”,
dan Nabi Idris AS tetap tidak mau keluar, dan berkata: ” Karena Allah telah berfirman”: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…”(Q.Surat Ali’imran ayat 185), Sedang saya telah merasakan mati. Dan Allah Berfirman: “Dan tidak seorangpun darimu, melainkan mendatangi neraka itu….” (Q.Surat Maryam ayat 71). Dan sungguh saya telah memasuki neraka jahannam, dan Allah juga berfirman: “…….. dan sekali-kali mereka tidak akan di keluarkan dari padanya (syurga)”. (Q.Surat AL Hijr ayat 48)”.
Malaikat berkata: ”Lantas siapa yang akan mengeluarkan mu?”.
Lalu Allah berfirman kapada Malaikat: ”Tinggalkanlah Nabi Idris di syurga, sungguh Aku telah menetapkannya, bahwa ia termasuk ahli syurga”,
kemudian Malaikat itu meninggalkan Nabi Idris AS di syurga dan tetaplah Nabi Idris AS berada dalam syurga untuk selama-lamanya.


4. Kisah Nabi Ilyas Alaihissalam
Ketika sedang beristirahat datanglah Malaikat kepada Nabi Ilyas AS, Malaikat itu datang untuk menjemput ruhnya. Mendengar berita itu, Nabi Ilyas AS menjadi sedih dan menangis.
“ Mengapa engkau bersedih?” tanya Malaikat maut.
“ Tidak tahulah.” Jawab Nabi Ilyas AS.
“Apakah engkau bersedih karena akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi maut ?” tanya Malaikat.
“Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali karena aku menyesal tidak boleh lagi berzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup boleh terus berzikir memuji Allah, ” jawab Nabi Ilyas AS.
Saat itu Allah SWT lantas menurunkan wahyu kepada Malaikat agar menunda pencabutan nyawa itu dan memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas AS berzikir sesuai dengan permintaannya. Nabi Ilyas AS ingin terus hidup semata-mata karena ingin berzikir kepada Allah SWT. Maka berzikirlah Nabi Ilyas AS sepanjang hidupnya.
surga.jpg
“ Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berzikir kepada-Ku sampai akhir nanti. ” Firman Allah SWT.

Satu lagi bukti Adanya Utusan ALllah Nabi Sholeh AS

Melihat Peninggalan Kaum Tsamud (Bangsa yang di Musnahkan Oleh Allah SWT)


Gunung-gunung batu tersebut dibentuk kaum Tsamud menjadi istana, rumah, dan kuburan para petinggi kaum. Pahatan ukiran dan ornamennya sangat halus dan indah, menakjubkan. Wilayah kekuasaan kaum Tsamud membentang hingga ke wilayah Petra (Yordania). Bedanya, Petra sudah dijadikan komoditi parawisata inti Yordania selain Laut Mati. Sedangkan Mada’en Shaleh masih menjadi perdebatan antara kepentingan dinas pariwisata Saudi yang mulai mengangkat Mada’en Shaleh sebagai komoditi pariwisata, dengan para ulama yang berpendapat bahwa tempat tersebut adalah situs peninggalan “kaum terlaknat,” sehingga umat Islam diharamkan untuk menziarahinya.

Dikisahkan dalam Al-Qur’an, pada zamannya, kaum Tsamud memiliki keahlian arsitektur luar biasa. Nabi Shaleh, nabi kelima dari 25 nabi dan rasul yang tertulis, diutus Allah SWT, mengajak mereka untuk bertauhid. Namun, kaum Tsamud tidak menerima Nabi Shaleh begitu saja. Mereka minta ditunjukkan satu mukjizat sebagai bukti bahwa Shaleh adalah utusan Allah. Tak Cuma itu. Di luar batas kewajaran manusia, mereka minta seekor unta betina keluar dari celah bebatuan. Nabi Shaleh pun berdoa meminta kepada Yang Maha Kuasa. Doanya dikabulkan, dan keluarlah seekor unta betina dari celah bebatuan. Ia lalu berpesan kepada umatnya, jangan sampai menyakiti unta tersebut, apalagi membunuhnya. Azab Allah akan menyapu bersih, kalau sampai unta tersebut dibunuh. Kaum Tsamud akhirnya sepakat menjadi umat Nabi Shaleh.

Madain Salleh 9

Seiring perjalanan waktu, salah seorang umatnya kemudian mengingkari dan nekad membunuh unta tersebut. Menurut riwayat, konon sang pembunuh adalah utusan bersama para petinggi kaum yang diiming-imingi hadiah seorang wanita cantik. Nabi Shaleh marah luar biasa. Ia tahu, azab Allah tidak lama lagi akan datang dan membumi hanguskan kaumnya. Karena, “mukjizat unta” hanyalah simbol kepatuhan kaum Tsamud kepada Allah.


Setelah kejadian tersebut, kaum Tsamud masih menantang Nabi Shaleh, karena ternyata azab tidak kunjung datang melanda mereka. Maka, tidak lama berselang, murka Allah pun datang. Angin puting beliung dengan suhu udara yang sangat dingin menyelimuti hari-hari kaum Tsamud, diiringi gempa dahsyat. Akhirnya, kaum Tsamud tenggelam ditelan bumi. Yang tertinggal hanya beberapa rumah dan istana gunung batu sebagai hasil karya besar mereka.
Madain Salleh
Berjalan 2 km ke arah timur, terdapat peninggalan stasiun kereta api kuno tatkala kawasan Arab Hijaz berada di bawah kekuasaan Dinasti Ustmaniah Ottoman). Bangunanannya nampak masih terawat apik dan megah. Lokomotif tanpa mesin dan dua buah rangka gerbong, teronggok rapi di jalur rel dalam stasiun. Tidak salah pemerintahan Ustmaniah membangun stasiun di lokasi tersebut. Selain sebagai tempat transit, penumpang kereta dimanjakan dengan pemandangan hamparan Mada’en Shaleh yang terlihat jelas dari stasiun.
Kini, situs ribuan tahun itu masih bisa dinikmati peziarah yang datang untuk se­kadar berwisata atau para arkeolog de­ngan tujuan penelitian. Departemen Pariwisata Saudi gencar memromosikan Mada’en Shaleh sebagai objek wisata se­jarah selain Dir’iyah, situs kota tua Raja Abdul Aziz, pendiri kerajaan Saudi Arabia.


Berikut adalah peninggalan sejarah kaum Tsamud yang pernah hidup di arab saudi 3000 tahun silam, dimana mereka yang sudah mendahului kita gan, coba agan lihat desing dimasa itu lebih canggih di bandingkan sekarang ini atau di jaman yang modern ini gan, yuk lihat-lihat gan...


 Tempat tinggal bangsa Tsamud terbuat dari batu cadas yang dipahat kedalam tebing di Madain Shaleh











tinggalan ukiran kaum tsamud


pasar kaum tsamud


tempat simpanan air


rumah ibadat mereka


ukiran di daerah Soleh Madian.sememangnya mereka pengukir batu yang hebat


Lubang tersebut dikatakan tempat unta keluar semasa zaman nabi Sholeh


Bukti Peninggalan Rasullulah SAW





Gambar 1.1
Baju gamis yang pernah dipakai oleh Rasulullah SAW



Kotak tempat penyimpanan tusuk gigi Rasulullah SAW


 



 Berikut ini merupakan Baju, tongkat dan sorban Rasulullah SAW.

Kunci Ka’bah

Pedang Rasulullah SAW

Tapak Kaki Rasulullah SAW

Rambut Jenggot Rasulullah SAW

Rambut Kumis Rasulullah SAW

Surat

Pintu Makam

Rumah(Setelah Dibongkar) Rasulullah SAW

Melihat Lebih Dalam Rumah Rasulullah SAW
Ini adalah foto Rumah Nabi Muhammad Saw dan Sayyidah Khadijah, tempat mereka berdua tinggal selama 28 tahun. Inilah bukti penghancuran yang dilakukan oleh Wahabi-Salafy terhadap situs-situs sejarah Islam.

Foto ini adalah reruntuhan pintu masuk ke kamar Rasulullah Saw

Foto ini adalah sisa reruntuhan kamar Rasulullah Saw dan Sayyidah Khadijah.

Di atas ini adalah foto reruntuhan tempat Sayyidah Fatimah , putri kesayangan Rasulullah Saw dilahirkan.

Ini adalah foto reruntuhan mihrab tempat Rasulullah saw biasa melakukan shalat.

Foto ini adalah makam Sayyidah Khadijah (yang besar) dan putranya, Qasim (yang kecil) di sudut.

Dan yg paling penting adalah peninggalan Beliau berupa AL-QURAN Yang telah di sampaikan dan Akhlakul Kharimah yg patut kita contoh dan ajarannya yg memberikan petunjuk dunia & akhirat bagi yg mengimaninya..

Subscribe via email